•
•
•
" Ini uang buat bayar sekolah. Ini buat bayar kost. Ini buat makan sebulan ke depan. Dan ini buat uang jaga-jaga kalo ada perlu apa-apa," Ruby memisahkan uang tersebut dengan nama yang barusan ia sebutkan tadi.Keempat gadis itu duduk melingkar di dalam kost-an mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan mereka baru saja selesai pulang kerja.
Grace sejak tadi mencoba mati-matian menahan kantuk. Tapi ia malah di paksa ikut berdiskusi dengan ketiga gadis itu. Entah kenapa juga jam segini ia sudah mengantuk padahal biasanya ia slslu tidur jam dua atau tiga pagi. Mungkin karna kecapekan setelah berkerja tadi.
" Nah ini sisa uang kita. Aku bagiin aja yaa," Ruby membagikan uang delapan ratus ribu tersebut ke pada sahabat nya masing-masing sebanyak dua ratus ribu.
" Gunain uang itu baik-baik. Terserah kalian mau beli apa sama uang itu," ucap Ruby.
" Uang ini aku simpen," Ruby menujuk uang untuk membayar keperluan lainnya.
" Gila. Hidup kita sengsara banget yaa. Dua ratus ribu buat sebulan? Makan apa coba kita," Velia menatap sedih ke arah uang dua ratus ribu yang berada di genggamnya.
" Padahal aku mau beli skincare," sahut Alltea ikutan.
" Terima apa adanya. Untung aja kita masih bisa makan. Daripada gak bisa sama sekali kan?" Ucap Ruby dengan nada lembutnya. Meskipun ia juga merasa sedih mengingat jika selama ini mereka hidup tidak berkecukupan. Apalagi disini ia yang paling tua. Jadi ia merasa tanggung jawabnya sangatlah besar.
Grace menguap dengan mata yang sudah memerah menahan kantuk.
" Besok gue cari cara biar hidup kita jadi enak. Sekarang gue mau tidur dulu," ucap Grace dan langsung menuju tempat tidurnya. Ia sudah tak tahan lagi ingin segera pergi tidur.
" Dih? Kenapa dia?" bingung Alltea.
" Hidup enak apa? Kita masih SMA emang caranya gimana?" tanya Velia menatap Grace yang kini terlihat sudah tertidur pulas. Cepat sekali gadis itu tertidurnya.
" Jangan bilang lo mau open bo?" Velia membulatkan matanya terkejut kemudian dengan buru-buru menghampiri Grace.
" Grace heh goblok. Siapa yang ngajarin lo kaya gitu!"dengan kasar Velia menggoyang-goyangkan badan gadis itu yang sayangnya tidur gadis itu tidak terganggu sama sekali.
Ruby berdiri kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat tidurnya." Udah Ve bairin aja dia tidur. Kayanya dia emng kecapean banget deh. Udah sekarang ayo kita tidur aja," ucapnya bersiap-siap untuk segera tidur.
" Besok kan sekolah," lanjutnya.
" Iya juga," akhirnya Velia menuruti perkataan Ruby. Ia juga membaringkan tubuhnya dan segera tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the main character (Hiatus)
FantasyGrace Adriana Lydia, di umur yang ke-17 tahun ia sudah melakukan banyak hal. Keluarganya yang cukup kaya serta lingkungan disekelilingnya yang toxic semakin membuat gadis itu terjerumus kedalam hal-hal negatif. Di umurnya yang baru menginjak tujuh b...