Rumah baru|| 012

6K 453 0
                                    



Ruby, Alleta dan Velia menatap rumah yang berada di depan mereka dengan tatapan tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruby, Alleta dan Velia menatap rumah yang berada di depan mereka dengan tatapan tak percaya. Apalagi mereka mendengar dari Grace jika mulai sekarang dan seterusnya mereka akan tinggal di sana.

" Kamu yang bener Grace?" Ruby yang pertama kali sadar. Ia menatap Grace penuh dengan tanda tanya.

Grace mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Iya sekarang kita tinggal disini," ucapnya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut.

" Serius?" Alleta bertanya dengan senyuman yang mengembang.

" Dua rius malah," ucap Grace tanpa menolehkan kepalanya sama sekali.

Lagi-lagi ketiga gadis itu di buat tercengang melihat interior rumah tersebut. Meskipun bisa di bilang sederhana tapi bagi mereka itu terlihat sangatlah mewah dan tentunya bagus.

Velia menjatuhkan tas yang berisi barang-barangnya dengan mulut yang terbuka lebar. Alleta yang di samping gadis itu memasukkan kacang yang tengah ia makan.

" Ahh apa sih lo!" Ucap Velia kesal. Ia menatap Alleta dengan sinis.

" Gak usah lebay juga. Kaya mau mati aja kamu," jawab Alleta. Ia melangkahkan kakinya menuju ke arah Grace yang memang gadis itu tengah duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

" Gimana menurut kalian?" tanya Grace meminta pendapat. Ia tak tahu selera rumah mereka seperti apa. Tapi yang pasti ia mencari rumah ini karna harganya bisa di bilang murah dan tentunya dekat dengan sekolah nya yang sekarang. Jadi ia bisa menghemat waktu dan juga tentunya bisa menghemat uang ongkos.

" Ini sih mewah bangat Grace!" jawab Ruby. Ia juga ikut duduk di sebelah Alleta.

Alleta menganggukan kepalanya semangat.

" Bener. Mewah banget, kayanya aku bakalan seneng tinggal disini," ucapnya.

" Eh bentar- bentar," potong Alleta. Ia hendak menanyakan pertanyaan yang sejak tadi hinggap di otak kecilnya." Ini serius kita bakalan tinggal disini?" tanya Velia tak percaya sembari menatap Grace. Dan di jawab anggukan kepala oleh gadis itu.

" Nggak usah banyak tanya lagi. Gue tau kalian punya banyak pertanyaan dan gue udah ngebagi kamar kalian. Kalian bisa cek aja sendiri," potong Grace sebelum Ruby bersuara.

" Sorry gue cuma bisa cariin rumah yang kecil. Meskipun gitu seenggaknya kita punya ruang privasi sendiri," lanjutnya.

" Kalo emang kalian gak setuju posisi kamar kalian. Kalian bisa ubah sendiri, gue tetep di lantai bawah paling depan biar bisa pantau kalian," ucap Grace kemudian masuk ke dalam kamarnya. Yang memang sudah ia ubah dengan seleranya sendiri.

Yahhh bisa di bilang ia sengaja menempati posisi kamar paling depan dan di lantai bawah, karna agar ia bisa diam-diam pergi keluar tanpa sepengetahuan mereka. Apalagi ia mengetahui jika di dekat jendela kamarnya ada sebuah pintu rahasia yang dapat menghubungkannya langsung ke keluar.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang