Siapa? ||015

6.1K 478 0
                                    


Males up🗿🙏🏻




Happy reading.


" Akhirnya sekolah lagi. Bosen gue libur mulu," ucap Rendy.

Ia sedang berada di parkiran bersama teman-temannya. Akhirnya setelah libur yang cukup panjang mereka bisa berkumpul lagi. Selama masa liburan itu bukannya menghabiskan waktu bersama, teman-temannya malah pergi liburan ke luar negeri.

" Bosen apaan tiap hari lo main-main mulu," sahut Alex. Ia tengah asik memainkan ponselnya. Tentu saja ia sedang mengabari para pacarnya.

" Tapi kalian liat gak sih anak kelas sebelah yang di bunuh? Gue punya loh foto nya," Alex menunjukan sebuah foto kepada temen-temennya satu persatu.

" Aneh gak sih? Sejak kapan coba di sekolah kita ada pembunuh. Bikin ngeri aja," lanjutnya bergidik ngeri.

" Sejak lama," sahut Mahesa datar yang tengah memainkan ponselnya. Ia tidak mengangkat kepalanya sama sekali.

" Ma?" Rendy tiba-tiba kicep mendengar jawaban Mahesa yang tiba-tiba.

" Jangan-jangan lo pelakunya ?" tanyanya curgia. Ia sedikit menjauhkan posisi duduknya dari cowok itu. Jika bener cowok itu sang pembunuh yang di maksud ia percaya sih. Terlebih memang cowok itu sangatlah kejam.

" Ngaco lo! Mana mungkin dia pelakunya. Mahe kan kalo nyentuh cewek bawaannya mau muntah. Apalagi korban nya itu cewek. Gak mungkin lah dia," sahut Alex.

" Oh iya juga syukur deh," akhirnya Rendy merasa lega setelah apa yang dikatakan Alex semuanya bener.

" Eh ini temen kita dua lagi mana ya?" tanya Alex tak melihat Reyhan dan Arka.

" Kalo Reyhan udah pasti jemput Ruby. Kalo Arka gue gak tau sih," jawab Rendy. Pandangannya menatap lurus ke depan dimana banyak siswa yang baru saja berangkat sekolah.

" Iyakah?" tanya Alex," Eh Ruby cantik gak si," lanjutnya. Ia kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku.

" Cantik banget anjir pake nanya lagi. Apalagi dia lembut-lembut gimana gitu," jawab Rendy. Jika saja Reyhan tak melarangnya untuk mendekati Ruby sudah di pastikan sekarang gadis itu adalah pacarnya. Tapi itu dulu.

" Gila sih Reyhan beruntung banget sama cewek kaya gitu. Udah gitu dia pinter masak lagi. Tiap hari si Reyhan di bawain bekel sama tuh cewek," Alex menggelengkan kepalanya sembari mengingat jika Reyhan selalu membawa bekal dari Ruby. Tak jarang jika ia mencicipi masakan gadis itu.

" Mengiri aja kita mah."

" Tapi kan cewek lo banyak. Kok lo gak minta sama cewek lo?" Rendy menaikan sebelah aslinya tak mengerti.

" Mereka mana bisa masak anjir. Kayanya motong kuku aja di potongin deh."

" Iya juga. Kebanyakan pada manja."

" Yang penting cantik sih."

Alex tertawa puas mendengar perkataan Rendy. Sedangkan sejak tadi Gara dan Mahesa hanya diam saja. Sudah dari lama mereka seperti itu. Jika saja tidak ada Alex dan Rendy sudah di pastikan geng mereka akan terasa sangat sepi. Apalagi Arka dan Reyhan juga tidak termasuk orang yang banyak berbicara. Mereka hanya berbicara secukupnya saja dan tentunya jika ada hal mendesak yang perlu di bahas.

" Gar gue udah nemuin motor lo," Arka tiba-tiba saja datang membawa kabar dan mendekat ke arah Gara yang sejak tadi hanya diam saja.

" Dimana?" tanyanya tanpa ekspresi.

" Ternyata cewek itu ngejual motor lo sama si  Arthur," jelas Arka. Ia baru saja selesai menemui cowok itu untuk melakukan negosiasi. Sayangnya cowok itu tetep kekeuh tak mau menjual motor Gara.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang