Flashback|| 018

5.4K 440 3
                                    




Happy reading.

" Kalian pulang duluan aja gue ada urusan penting," Grace melambaikan tangannya tanpa menolehkan kepalanya sama sekali.

" Lah woi mau kemana?" teriak Velia sayangannya Grace sudah menjauh.

Setelah berhasil menjauh dari ketiga sahabatnya Grace langsung menaiki motor tukang ojek online yang tadi ia pesan.

Gadis itu mengehentikan tukang ojek online itu di depan sebuah gedung sekolah. Lebih tepatnya sekolah sang rival dari Gara. Ia akan menemui seseorang untuk membuat kesepakatan.

Hampir tiga puluh menit lamanya Grace berdiri di depan gerbang sekolah tersebut, namun sayang cowok bernama Arthur tersebut belum juga menunjukkan batang hidungnya.  Apalagi sekarang sekolah tersebut sudah nampak sepi, hanya ada beberapa siswa yang terlihat tengah melakukan ekskul saja.

" Apa gue masuk aja yaa nemuin tuh cowok?" gumama Grace. Ia menghentak-hentakan kakinya ke tanah karna kakinya terasa pegal.

" Bodo amat lahh masuk aja. Gue bisa nanya sama tu satpam," Grace memegang erat tas yang berada di pundaknya kemudian melangkahkan kakinya menuju pos satpam.

" Permisi Pak," sapa Grace dengan senyum lebarnya.

Satpam itu meletakkan kopi yang hendak ia minum di atas meja kemudian menghampiri Grace.

" Iya kenapa Dek? Mau nyari siapa?" tanya Satpam itu.

" Pak kalo Siswa yang namanya Arthur udah pulang?" tanya Grace.

" Kayanya belum Dek. Saya tadi gak ngeliat dia daritadi. Mungkin dia masih di kelasnya. Biasanya kalo pulang telat dia suka ketiduran," jelas satpam itu.

Grace mengangguk mengerti.

" Kalo boleh tau kelas dia dimana ya Pak?"

" Kamu siapanya Arthur yaa? Kamu bukan dari sekolah ini kan?" tanya satpam itu tak menjawab pertanyaan Grace terlebih dahulu.

" Saya temennya Pak. Kalo gak percaya nanti bapak boleh nanya ke dia," Grace tetep tersenyum untuk membuat satpam itu percaya. Sebenarnya ia juga baru hendak pertama kali bertemu dengan Arthur. Dan ia takut Arthur akan langsung mengusirnya.

" Oh temen? Kalo gitu kelasnya ada di lantai dua deket laboratorium. Kamu naik tangga abis itu ada dua kelas, nah kelas ketiga itu kan laboratorium nah sebelahnya lagi itu kelas nya Arthur," jelas Satpam itu.

" Baik Pak makasih yaa," Grace mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian izin pamit. Meskipun ia agak tidak mengerti dengan penjelasan dari satpam itu, tapi ia akan mencoba mencarinya sendiri.

Satpam itu juga ikut mengangguk kemudian langsung measuk ke dalam pos satpam tersebut. Ia akan mengawasi Grace melalui cctv yang sudah terpasang di berbagai sudut.

....


Tak perlu susah payah Grace langsung bisa menemukan dimana letak kelas Arthur. Semua kelas di lantai dua tak ada siapapun dan ia yakin kelas di depannya ini adalah kelas cowok itu. Apalagi ia sempat mengintip lewat jendela dan melihat ada seseorang yang tengah tertidur sembari menelungkupkan kepalanya di balik lipatan tangannya.

" Gila nih cowok. Bukanya pulang malah tidur disini," Grace menatap Arthur dengan tatapan anehnya. Cowok itu terlihat tertidur pulas.

Ia kemudian duduk di sebelah cowok itu dan ikut menelungkupkan kepalanya.

" Eungh," Arthur melenguh. Ia nampak mengubah posisi tidurnya, memperlihatkan wajahnya yang sangat tampan. Sehingga kini Grace dapat melihat dengan jelas wajah Arthur yang tertidur lelap.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang