Kertas? ||026

3.6K 332 21
                                    




Happy reading.


" Maaf tante kami dateng tiba-tiba," ucap Ruby merasa bersalah.

Sesuai dengan kesepakatan, mereka berempat akhirnya berkunjung ke rumah Lena. Awalnya Velia tak ingin ikut karna ia muak dengan wajah Reyhan yang menurutnya sangat memuakan. Tapi setelah di bujuk oleh Ruby akhirnya gadis itu mau juga pergi mengunjungi rumah Lena dengan alasan kangen dengan wanita itu.

Lena yang tiba-tiba saja mendapatkan tamu yang tak ia duga hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Ia cukup terkejut melihat Grace , Ruby, Alleta dan juga Velia yang tiba-tiba saja datang menghampiri rumahnya. Padahal selama ini mereka akan menghubunginya terlebih dahulu sebelum datang.

" Gak papa Ruby kamu boleh kok dateng kapan aja kesini," jawab Lena dengan suaranya yang lembut.

" Kalian ada urusan apa kesini?" tanya Lena lagi.

" Ini Tan aku mau ngasih ini,"
Velia meletakkan sebuah kotak di depan Lena.

" Apa ini?" tanya Lena sembari bersiap membuka kotak tersebut. Dan ketiganya hanya bisa tersenyum paksa. Sedangkan Grace hanya fokus menatap ke arah sekeliling rumah Reyhan. Ia cukup kagum dengan isi rumah tersebut.

Lena menutup mulutnya terkejut melihat isi kotak tersebut adalah sejumlah uang yang ia yakini cukup banyak.

" Apa ini Vel?" tanya Lena dengan raut wajah kebingungan.

" Maaf yaa Tan selama ini kami slslu ngerepotin Tante. Itu uang buat ganti uang Tante karna udah bayarin uang sekolah aku sama sahabat-sahabat aku. Meskipun terlambat tapi aku mohon Tante terima yaa uang nya?" mohon Alleta

Lena nampak tersenyum. Wanita itu kembali meletakkan kotak itu di atas meja. Ia perlahan mendorong kotak tersebut kehadapan ketiganya.

" Tante selama ini bayarin uang sekolah kalian karena udah nganggep kalian sebagai anak Tante juga. Lagian kalian gak pernah sekalipun ngerepotin Tante. Tante juga iklas banget bayar uang sekolah kalian," ucap Lena lembut.

Ruby kembali mendorong kotak tersebut ke hadapan Lena.

" Nggak Tan. Aku mohon Tante terima ya uang nya? Aku sama temen-temen aku udah kerja makanya aku bisa ganti uang Tante meskipun terlambat," ucap Ruby.

" Tan... Velia mohon Tante terima ya? Emang tante mau kalo kami ngerasa bersalah terus?" tanya Velia.

Akhirnya setelah perdebatan yang cukup panjang Lena mau menerima uang tersebut. Kemudian setelah itu keempatnya makan terlebih dahulu di rumah Lena. Tentu saja mereka tak menolak sana sekali. Terlebih mereka sudah biasa makan di rumah wanita itu. Meskipun mereka sedikit merasa canggung karna akhir-akhir ini mereka jarang menemui Lena.


....

" Reyhan ada Bi?" Tanya Gara yang kini sudah berada di depan rumah cowok itu.

Pelayan itu mengangguk," Ada. Kayanya Den Reyhan ada di kamarnya. Ayo masuk dulu," ucap Pelayan itu.

Gara masuk ke dalam dan mengikuti langkah pelayan tersebut. Setelah berada dekat meja makan ia menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman miring. Ia melangkahkan kakinya menuju ke arah Lena.

" Tan," panggil Gara dengan suara pelanya.

Sontak saja. Kelimanya yang tengah menikmati makanan mereka langsung menolehkan kepalanya ke arah cowok itu. Velia dan Ruby menatap Gara terkejut, Alleta menatapnya dengan tatapan tak suka. Sedangkan Grace menatapnya dengan tatapan bodoh.

I'm not the main character  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang