"Darimana?", Tanya seorang gadis yang ternyata sudah duduk disebelah Fikri.
"Dari adek.", Jawab Fikri seadanya. "Emang kenapa?", Tanya Fikri heran.
Merasa tidak ditanggapi, Fikri langsung melirik gadis itu. Dia berbisik untuk memanggilnya, "Bel.. Sabella!!"
Gadis itu tersentak dan langsung menoleh, "Hah? Kenapa?!", Tanyanya dengan raut heran.
"Lah? Dia balik nanya?", Tukas Fikri. "Tadi lu ngapain nanyain gua darimana?!", Sambungnya dengan suara yang semakin dipelankan agar tidak terdengar pak guru di depan.
"Oh, tadi gua nyariin elo!"
"Iya, kenapa?!"
"Mo ngajakin ke perpus."
"Emang gak bisa ngajak Randa?"
"Randa mager."
"Oh.."
"Fik!", Panggil Devano memecah obrolan mereka. Dengan cepat Fikri menyahut dengan cepat, lalu melirik pria berkacamata itu, "apa Van?"
"Lo diabsen pak guru g*bl*k!", Balas Devano nyinyir.
"Fikri Elrazak!!", Panggil pak guru.
"Eh! Iya pak! Hadir!", Sahut Fikri sambil mengangkat tangan kanannya. 'Sial!', Umpatnya dalam hati.
'Tap!', tiba-tiba Sabella menempelkan selembar pos-it diatas meja Fikri yang bertuliskan, "maap🙏"
Fikri menoleh lalu berbisik, "santuy, lagian gua yang salah!".
...
Waktu belajar pun usai, Fikri keluar kelas bersama Sabella dan Devano. Di jalan mereka bertemu Randa yang tengah berjalan sendirian. Gadis itu benar-benar nampak tak peduli sekitar.
"Woy! Ran!", Panggil Fikri antusias.
Randa pun berhenti melangkah, lalu Fikri menyamai langkahnya dengan gadis kaku itu. "Ada tugas?", Tanya Fikri membuka topik.
"Gak!", Jawab Randa datar.
"Oh.."
Suasana seketika hening, entah mengapa cukup sulit untuk membuka obrolan dengan Randa. Untuk bicara saja butuh mood.
"Kak Fikri!", Suara seorang gadis mencapai gendang telinga Fikri dan teman-temannya. Kompak, mereka berempat berhenti dan berbalik melihat gadis yang memanggil itu.
"Oh! Indah!!", Seru Fikri penuh percaya diri sambil berjalan mendekati gadis itu.
"Hmm.. bukan Kak, aku Tiara.", Sela gadis itu membetulkan kesalahan Fikri.
"Oh iya! Salah lagi, maap!", Kata Fikri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Sabella, Devano, dan Randa sama-sama tersentak. Ya, sifat Fikri yang sering lupa nama orang itu nyata. "Gila! Gua aja tau namanya Tiara Bening!", Bisik Sabella kerling.
"Ha ha..", tawa Devano datar.
"Oh! Kenapa Tiara?", Tanya Fikri yang jaraknya sudah semakin dekat dengan Tiara dan satu temannya. Sepertinya Fikri ingat pernah melihat gadis yang bersama Tiara itu. Entahlah, bagaimanapun dia tidak ingat namanya.
Tiara pun menyodorkan sebuah tas ransel kepada Fikri, lalu berkata, "Nih Kak, tasnya Amalia.."
Pemuda itu pun menerima ransel itu dari Tiara sambil mengangguk paham, dan berkata "Oh gitu."
"Oh iya Kak, katanya Amalia mau pulang bareng Kak Fikri..", ujar Tiara santun.
Fikri tersentak, tidak biasanya anak manja itu mau pulang bareng. Tak apalah, pikirnya. Jadi si anak manja itu masih membutuhkannya, setidaknya sebagai seorang kakak.
"Dimana dia Tiara?!", Tanya Fikri girang.
"Di UKS Kak!", Balas Tiara.
"Oke!!", Sontak Fikri menoleh kepada teman-temannya sambil berkata, "Gua duluan ya guys!!", Lalu beranjak pergi.
Teman-temannya terpaku, Devano Hanya dapat berkedip, Randa seolah tak peduli, dan Sabella berbisik, "Dia girang amat bisa pulang sama adek2nya?"
...
UKS
Sorotan mata Fikri menyipit, bagaimanapun dia masih dibuat kesal akan keberadaan Asaka disisi Amalia.
'Bisa-bisanya dia udah nempel ama adek gua?!', batin Fikri yang masih teronggok di ambang pintu UKS.
"Fikri!", Panggil Amalia spontan, mengejutkan Fikri dari beberapa umpatan kasarnya untuk Saka.
Fikri pun melangkah masuk, mendekati adiknya, lalu menarik tangan kanannya tanpa melirik pria berkacamata disebelahnya. "Yo, pulang!", Katanya berusaha menahan emosi.
"Eh, iya, bentar Fik!", Seru Amalia yang masih sedikit pusing. Fikri terdiam dengan tetap menggenggam tangan kanan Amalia, dan membiarkan gadis manja itu turun dari atas kasur UKS dengan sendirinya.
Saat telah turun, Amalia menoleh kepada Saka, lalu berkata "Dah Kak! Aku pulang duluan ya!". Dengan akrab tangan kirinya melambai pada Salah yang masih duduk di sudut kasur.
"CK! Ayo cepet!", Pinta Fikri sambil menarik tangan kanan Amalia.
...
//Sekian part 3 kakak♡//
To be continued..
Jangan lupa vote ya..
Makasih~
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK ♡
Подростковая литератураKakak P*k*n Adek b*c*t Temen l*kn*t ♡ Everybody.. Cerita ini asli karangan, bukan bermaksud memprovokasi ataupun menyinggung pihak manapun. Semoga yang baca suka ya.. ~Fikri