100

9 1 0
                                    

*Akibat Makanan Haram*

Makanan adalah kebutuhan primer bagi manusia. Tanpa ada makanan, manusia tak punya energi untuk bergerak.
Bergerak dalam cakupan beraktifitas, beribadah, mencari nafkah dan lain sebagainya.

Pertanyaannya? Cukupkah menilai makanan hanya pada energi yang dihasilkan?

Tentu tidak, syariat islam menganjurkan ummatnya untuk memperhatikan apa yang dimakan. Dari mana ia diapat, baik atau tidak zatnya, halal dan haram nya dll.

Yuk sahabat, kita cari tahu. di kajian Hijrah Bersama UAS
'Dampak Makanan Haram'

Selasa, 08 Agustus 2023
Pukul 19.45 WIB - Selesai

Via Zoom Meeting

Daftar sekarang Klik link dibawah ini
https://jembatankebaikan.com/referral_product/bJeUmZSll2JpZJOWl5SomWo=/ZZmWl5amlGpiapOVm5SonQ==

💌🌹

۞﷽۞‎‎
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

قال الامام الشافعي: العلم علمان-:
١.العلم فقه للاديان
٢.العلم طب الابدان

"Imam As Syafi'i berkata: ilmu itu ada 2: - ilmu fiqih utk agama ilmu kedokteran untuk badan."

💌🌹

"Siapa yang beribadah kepada Allah hanya karena berharap pahala, ia tidak akan mendapatkannya. Siapa yang beribadah kepada Allah hanya karena ingin meraih derajat para wali, ia tidak akan mendapatkannya. Sedangkan orang yang beribadah kepada Allah hanya karena ingin mematuhi perintah-Nya, dialah yang akan mendapatkan pahala di akhirat dan kedudukan para wali di dunia."

-Al Habib Ahmad bin Umar Al Hinduan-

💌🌹

"Barang siapa yg meninggalkan maksiat karena takut pada allah maka drajatnya lebih tinggi dari pada orang yg beribadah setiap hari"

-Al habib Ali Al munsyur bin hafidz-

💌🌹

Menasehati diri
Menasihati Diri
Berbicara tentang nasihat, aku melihat diriku tak pantas untuk memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat. Nisab-nya adalah mengambil nasihat atau pelajaran un­tuk diri sendiri. Siapa yang tak sampai pada nisab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat? Orang yang tak memiliki cahaya tak mungkin dijadikan alat penerang oleh yang lain. Bagaimana bayangan akan lurus bila kayunya bengkok? Allah Swt. mewahyukan kepada Isa bin Maryam, "Nasihatilah dirimu! Jika engkau telah mengambil nasihat, maka nasihatilah orang-orang. Jika tidak, malulah kepada-Ku." Nabi kita saw bersabda, "Aku tinggal­kan untuk kalian dua pemberi nasihat: yang berbicara dan yang diam."

Pemberi nasihat yang berbicara adalah Alquran, se­dangkan yang diam adalah kematian. Keduanya sudah cukup bagi mereka yang mau mengambil nasihat. Siapa yang tak mau mengambil nasihat dan keduanya, bagai­mana ia akan menasihati orang lain? Aku telah menasi­hati diriku dengan keduanya. Lalu aku pun membenar­kan dan menerimanya dengan ucapan dan akal, tapi tidak dalam kenyataan dan perbuatan. Aku berkata pa­da diri ini, "Apakah engkau percaya bahwa Alquran merupakan pemberi nasihat yang berbicara dan juru na­sihat yang benar, serta merupakan kalam Allah yang di­turunkan tanpa ada kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya?" Ia menjawab, "Benar." Allah Swt. berfirman, "Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan amal perbuatan mereka di dunia dan mereka di dunia ini tak akan dirugikan. Mereka itulah yang tidak akan memperoleh apa-­apa di akhirat kecuali neraka. Dan gugurlah semua amal per­buatan mereka serta batallah apa yang mereka kerjakan" (Q.S. Hud: 15-16).

ILMU-ILMU ISLAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang