197

17 1 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيد المرسلين وإمام المتقين نبينا محمد وعلى جميع إخوانه من النبيين والمرسلين وعلى ءاله الطيبين

*[Waras Yang Tertukar: Eps. 2]*

*OBROLAN MENJELANG MAULID (bag. 1)*

Suatu saat, Ust Abu Paijo dan Mbah Paidin kebetulan ngopi bareng di warung Cak Paiman. Terjadilah obrolan santai yang ternyata mendalam:

Cak Paiman: Mbah, saya sudah belanja buat persiapan Maulidan nanti. Alhamdulillah, dapat rezeki buat disedekahkan sebagai wujud syukur atas lahirnya baginda Nabi.

Mbah Paidin: Bagus itu cak. Moga jadi berkah.

*Mendengar itu, Ust Abu Paijo yang dikenal sebagai Ust Sunnah langsung merasa wajib beramar ma'ruf nahi mungkar. Ia menyela: Sebentar cak, ana mau nanya dulu. Ente mau maulidan itu sebagai ketaatan apa maksiat?*

Cak Paiman: *Ya jelas ketaatan toh ust, masak maksiat. Ah bisa saja si ust. (sambil tersenyum agak kecut)*

Ust Abu Paijo: *Nah kalau sebagai ketaatan, terus Nabi kira-kira tahu tidak bentuk ketaatan itu?*

Cak Paiman yang hanya penjaga warung agak repot menjawabnya. Mau jawab Nabi tak tahu tak mungkin, akhirnya dia jawab: *Ya tahu lah pastinya, kita kan ikut nabi semua.*

Ust Abu Paijo: *Nah kalau memang nabi tahu, kira-kira disampaikan tidak pengetahuan itu pada umat?*

Cak Paiman makin bingung dibuatnya. Ah.. *"Tapi masak mau dijawab Nabi tak menyampaikan? Tak mungkin!" Katanya mbatin. Akhirnya dia jawab saja: Ya pasti disampaikan lah ust.*

Ust Abu Paijo sepertinya memang menunggu jawaban itu. Lalu muncullah jurus terakhirnya: *Nah... Kalau begitu mana hadisnya?*

Cak Paiman hanya bisa meringis saja, mana paham dia soal hadis. Apalagi yang dia dengar dari dari guru ngajinya dulu, Maulidan itu tak ada di masa Nabi. Sementara itu, *Ust Abu Paijo tersenyum puas. Ia merasa sudah menyadarkan satu umat bahwa Maulidan itu tak berdasar.* "Alhamdulillah... dakwahku berhasil", begitu dia mbatin.

Mbah Paidin yang dari tadi hanya mendengarkan obrolan itu tersenyum penuh makna lalu nyruput sisa kopinya yang masih hangat.

Bersambung....

AWA

اَللَّّهُمَّ ارْزُقْنِيَ الفَهْمَ وَالعِلْمَ وَالحِكْمَةً وَالعَقْلَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ

 آمين... آمين...يارب العالمين...

Semoga bermanfaat

والله أعلم بالصواب والخطاء

🌹💕

Tak perlu merasa paling berkuasa, hidup hanya sebatas titipan. Semua akan diambil kembali jika waktunya tiba.

🌹💕

Tunggu aku di batas waktu. Semoga takdir berkenan mempertemukan ku dengan mu. Dengan versi yang lebih baik, dengan karir yang lebih matang, dan dengan pemikiran yang lebih dewasa dari sekarang. Aku cuma meyakinkanmu bagaimana takdir ke depan. Teruslah berprasangka baik. Kalau semisal bukan aku yang datang di penghujung waktumu. Berarti bukan takdirnya untuk bersatu. Masih banyak manusia yang lebih sanggup membahagiakanmu, lebih dari apa yang aku berikan. Tapi akan aku usahakan sebaik mungkin, untuk bisa menggenggam tanganmu, lalu berkata "akhirnya kita bisa bersama"

🌹💕

*ׂ ࣭ ♡‌ ୧ ࣭ kαtα Αl-Qur′αn tentαng usiα?*

এ ׁ 💬 ʾʾ﹗: 𖠗 ֺ ָ  ˖ ࣪ 𔘓‌ semαkin bertαmbαh usiα semαkin lemαh tαngαn menggenggαm , kαrenα Αllαh sedαng mendidik kitα αgαr melepαskαn cintα duniα [ QЅ. Нud : 15-16 ].

ILMU-ILMU ISLAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang