07

348 11 0
                                    

Sepanjang perjalanan pulang junkyu berasa tidak sedap badan dan ingin cepat" pulang, tapi ada satu suara dalam perasaan dia ini seperti mengatakan "junkyu kamu jangan pulang" tapi junkyu tidak akan ikut kata-kata itu ia tahu itu hanya permainan minda nya sahaja.

Sekarang pemuda manis itu berdiri di depan pintu rumah nya, didepan nya sudah terlihat sepatut seorang wanita yang junkyu pasti itu kekasih suaminya, junkyu berpikir apa suaminya sudah pulang setahunya dia tidak pulang dalam jam sebegini.

Junkyu mengetuk pintu rumah itu tapi tidak dibuka junkyu fikir suaminya sedang tidur pasti ia tidak mendengar ketukan ini, dengan begitu junkyu membuka pintu itu sendiri selepas menbuka hal pertama yang ia nampak ada, baju berselerakan sana sini semakin ia jalan ke depan semakin banyak suara yang tidak tahu apa.

"Kenapa hati ku begitu ya" batin junkyu berbicara

Semakin junkyu jalan ke arah kamar haruto semakin jelaslah suara yang ia pasti itu desahan, junkyu ngeliat pintu kamar haruto tidak tertutup dengan perasaan yang bercampur aduk ini junkyu melangkah kaki ke kamar itu.

Ahhh haruhh ahhh

Srrrhh babyhh ahhh

Junkyu mengintip dicelah pintu itu hatinya terguris sakit kepala ini tiba-tiba merasa pusing, mata junkyu dan mata haruto perpandanga beberapa minit selepas junkyu memutuskan nya, junkyu tahu matanya menburam siap untuk menumpahkan air mata oleh kerana itu ia pergi.

Dia cepat-cepat pergi dari sana pasti nya kembali ke kamar nya, menbuka dan menutup pintu itu dengan kasar nafas junkyu melaju ia bersandar di belakang pintu kamar yang tertutup itu, hatinya terlalu lemah orang yang ia cintai seakan tidak mahu melihat apa yang ia usahakan.

Semakin lama tubuh junkyu terjatuh dan terduduk di lantai kamarnya itu, memeluk tubuh kecilnya sendiri isakan demi isakan terdengar dari mulut kecil itu. Ini bukan lah pertama kali tapi ini adalah hal yang paling menyakitkan.

.
.

Haruto pov

Aktiviti panas aku dan yujin sudah selesai sekarang pacarku ia tidur dipelukan ku dengan nyenyak, tapi aku dari tadi tidak bisa memejam kan mata ini barang sedetik pun aku masih ingat beberapa jam yang lalu.

Arrhh

Srhh haruhh ahhh

Tok tok tok

Pintu di bawah diketuk sebanyak tiga kali tapi aku biarkan, aku mengeram nikmat milik ku merasakan hangat, aku sudah beberapa kali mendapatkan pelepasan dan ini pasti yang terakhir.

Belum sempat aku melepaskan mata ku bertemu dengan mata sayu itu, mata yang melihat aku dengan penuh luka mata yang aku rasa itu cantik mata yang selalu meminta aku untuk melindunginya, mata teduh yang selalu memandang ku dengan lembut selama dua tahun ini aku biarkan.

Aku tahu ini kejam buat beribu-ribu kali aku melihat air matanya mengalir, tapi kenapa air mata yang mengalir sekarang terasa lebih menusuk dan sakit di dada ku dia mengalihkan pandangannya, dalam masa yang sama pelepasan ku datang aku memejamkan mata selepas aku membuka mata kosong? Kosong yang ku dapat dia sudah tidak berada di situ.

Dada ku sesak memikirkan nya tapi cepat-cepat aku tepis, dan tekan kan ini cuma rasa kesian aku harus menceraikan dia iya harus :'(

End

.
.
.

Matahari sudah naik memancar ke wajah manis itu junkyu bangun dengan perasaan biasa yang selalu ia lalui sepanjang dua tahun ini, mukanya yang kelihatan lelah membuat kan cahaya matahari itu tidak cerah lagi.

Masuk dalam kamar mandi memandang pantulan dirinya sendiri di cermin itu, menbuka paip air junkyu mencuci muka beberapa kali untuk menghilangkan matanya yang sembab tapi tiba-tiba mata junkyu kembali menburam.

Tidak mahu menperpanjangkan junkyu mandi dan turun ke bawah pastinya membuatkan sarapan, walaupun ia lelah tapi tanggungjawab nya sebagai isteri harus dilakukan.

Di meja makan keluarga itu sudah ada dua pasangan sejoli yang sedang berpelukan, junkyu berhenti dan terus melihat ke arah mereka dengan pandangan kosong tersenyum pedih ternyata untuk mendapatkan mu tidak lah semudah melepaskan, sakit rasanya hati ini junkyu sudah mengambil keputusan nya.

"Makan ya" ucap junkyu meletakkan makanan itu di atas meja dia hari ini ada janji dengan jay pasti nya untuk menenangkan hati

"Loe gak makan" tanya yujin sok perhatian

"Gak aku mau keluar sama teman" ucap junkyu dengan senyum yujin mengangguk perlahan tidak perduli tapi tidak dengan pria bermata tajam itu haruto terus memerhatikan gerak-geri junkyu yang siap untuk pergi

"Sama siapa"

"??" Junkyu melihat ke arah haruto mata mereka berdua memandang satu sama lain dengan haruto memasang wajah datar nya itu

"Saya tanya-

"Sudah lah haru itu masalahnya kita akan bermain sepuasnya kalau ia tidak ada" potong yujin yang membuatkan haruto memandang nya tajam

"...."

.
.
.
.

Junkyu yang melihat akan ada peperangan antara pasangan itu berlahan ia melangkah keluar dari rumah itu, di depan sudah ada mobil yang menunggu junkyu.

"Maaf aku lama"

"Eh? Gapapa kyu aku bisa nunggu lebih lama dari ini"

"kok mas jadi lebay sih~"

"Kalau begitu ayo"
"Aku udah ga sabar pengen ketemu jihoon"

"Bukankah kamu berdua baru ketemu hm"

"Hehe aku kangen sih"

"Iya sayang ayo"

"...."

Muka junkyu memerah malu mendengar panggilan manis yang Jay lontarkan kepada nya, Jay yang ngeliat junkyu menunduk malu pun terkekeh dengan satu tangannya terhulur mengelus poni itu lembut, semakin berdebar lah hati junkyu























Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now