24

299 12 0
                                    

Pintu kamar junkyu terbuka membuat dua pria di luar itu bangun dari duduk mereka dengan cepat, melihat dokter Ken keluar haruto terus bertanya.

"Bagaimana?" Tanya haruto tidak sabar ken baru ingin melangkah memandang haruto tajam entah kenapa haruto memandang ken dengan dahi mengerut.

Cepat-cepat Ken mengubah meme mukanya seperti biasa, ia tidak mahu terlihat mencurigakan.

"Nyonya baik dia hanya perlu beristirahat" perkataan dokter ken menbuat haruto tidak puas lagi-lagi ia bertanya

"Kalau baik kenapa ia muntah!"

"Kamu ingin tahu tapi tidak perduli" seketika tubuh haruto membeku di tempat ia tahu apa maksud sepupunya itu walau ia tidak bercerita pasti mereka tahu

"Haruto aku tidak tahu maksud mu-

Ken berhenti sejenak matanya tidak lepas dari wajah pria tampan tapi brengsek di depannya ini, Ken tahu sebenarnya ini salah ia seharusnya tidak ikut campur tangan dalam urusan rumah tangga seseorang, tapi melihat si manis bercerita dengan mata berkaca-kaca Ken tahu pasti berat untuknya.

"???"

"Tapi aku harap kau tidak akan menyesali perbuatan mu" selepas berkata seperti itu dokter Ken berlalu dari sana tanpa sepatah kata lagi begitu juga haruto, dia seperti manusia hilang kesadaran

.
.
.
.

Sepanjang hari ini haruto cuma melamun entah apa yang ia fikir kan, tapi selepas sepupunya(ken) mengecek kesihatan pria manis itu ia mendadak terdiam dengan semua kata-kata yang mereka lontarkan.

"Apa tuan mengganggap nyonya istri tuan?"

"Kau tidak menyesali perbuatan mu"

Semua kata-kata itu bermain di mindanya, entah kenapa semua perkataan itu membuat haruto menipiskan bibirnya pria tampan itu tidak tahu kenapa.

Mata haruto juga tidak lepas dari pintu kamar yang tertutup rapat, beberapa jam yang lalu dokter ken benberi ubat untuk junkyu menbuat si manis  menggantuk dan tertidur pulas.

Haruto juga teringat mata junkyu waktu memandang nya, entah kenapa seperti menyimpan sesuatu yang ia tidak ketahui, tiba-tiba haruto tersedar tadi sebelum ia memerintah kan asisten nya pergi.

Asisten nya mengatakan ada sesuatu yang ingin di beritahu kan, pria tampan itu mencari dimana terletak ponselnya.

Zrrrr zrrrr

"Iya tuan?" Di seberang sana Jo mengangkat panggilan dari tuannya yang muncul tiba-tiba

"Saya ingin bertanya" Jo dibuat hairan selalu apa-apa haruto tidak meminta izin terus ke tujuan nya dengan dahi berkerut Jo menjawab

"Tua-n ngomong aja" selepas berpikir lama baru ia menjawab tapi sedikit gugup

Haruto terdiam seketika begitu juga asisten nya.

"Tidak ada"

Tut....

Entah apa yang salah, haruto memutuskan panggilan itu sepihak menbuat jo membatu atas kasur nya, ia beberapa minit tadi Jo ingin tidur tapi terbatal dengan panggilan yang ia dapat dari haruto,

Jo mengangkat bahunya tidak perduli, esok ia akan menanyakan tentang ini kepada haruto






















Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now