32[End]

582 16 1
                                    

Berakhir ditempat yang sama cinta yang tidak di balas oleh si kasih, menbuat jay tahu akan sakit yang dia rasa. Dia tidak menyalahkan junkyu akan sakit hati ini Jay tahu dia tidak berani jujur tentang hatinya.

Entah kenapa dan bila Jay merasakan bahawa cintanya terhadap junkyu terlalu besar, sampaikan untuk mengambil si manis dari haruto saja dia tidak sanggup, Jay menyayangi junkyu terlalu dalam.

Kata sayang bisa menyakiti batin dan hatinya sendiri, Jay tersenyum teduh kata-kata yang ia susun untuk si kasih harus tertanam dalam.

"Bang?"

"Hm"

"Kenapa loe relain cinta lo"

"Jihoon kadang kala cinta tidak bisa, kita miliki walaupun itu sakit-"

Bibir jay bergetar hebat dia tidak bisa ini terlalu menyakitkan, tatapan nya kosong memandang tanaman bunga di taman. Matanya tertutup tiupan angin melintas di hadapan wajahnya dengan lembut setitis air keluar dari hujung matanya.

Jihoon tertegun di tempat ini pertama kali untuknya melihat jay menangis, sekarang jihoon tahu ternyata orang sekuat Jay juga bisa merasakan sakit. Sakit itu sampai ke hatinya jihoon memalingkan muka tidak mahu melihat.

Isakan demi isakan terdengar menyakitkan, hati nya tersayat sungguh dia tidak sanggup.

"Hik-s Hiks hiks"

"Bang? Gu- hiks" jihoon tidak bisa menyelesaikan perkataan nya

"Maaf harusnya gue hiks gak nyuruh junkyu kembali ke pelukan ha-

"Ji! Itu emang harus!"

"Tapi hati lo sakit bang!!!!"

"....."

"Ke-napa lo maksa gua bang?!"

"....."

Jay terdiam dia tahu sakit ini dia sendiri lah yang lakukan.

Flashback

"Bang lo gila hah!!!

"Ji ini untuk kebaikan junkyu"

"Ck! Bisa gak sih loe pikirin perasaan lo itu!"

"Jihoon ayo lah kamu gak mahu junkyu bahagia?"

"Gue mau tapi gak sama haruto, gue mau dia sama loe"

"Cinta gak bisa maksa jihonn!!!!"

"....."

"Ji aban-

"Terserah lo kalau satu hari nanti loe sakit, jangan salahin gue"

Perginya jihoon menbuat jay tahu dia salah, salah kerana melepaskan cintanya jay hanya ingin junkyu bahagia melihat si manis menangis kerana pria lain, pasti hatinya sakit tapi apa kabar hati junkyu sesakit apa dia.

Jay terus diam melihat jihoon melangkah pergi dari hadapan nya, jay terduduk butiran demi butiran jatuh dari matanya. Penyesalan selalu datang terlambat.

"Saya hanya ingin dia bahagia tuhan" doa terakhir yang jay lontarkan matanya berkaca-kaca.

End

"Bahagia lah untuk diri sendiri"

.
.
.
.
.

Haruto seperti tidak bisa melepaskan tubuh istrinya walau sesaat, membuat junkyu jengah dan kesal sendiri, dari tadi dia merengek ingin di lepaskan tapi hanya kekehan dan ketawa kecil diberi oleh haruto.

"Ih! Mas lepas!" Junkyu kembali merengek ingin di lepaskan mencuba memberontak, tapi tenaganya tidak sebanding dengan suaminya itu.

"Gak!"

"Aku gerah pliss!" Junkyu mencuba merayu dengan muka sedihnya membuat haruto tidak tega alhasil suaminya melepaskan pelukan itu.

Junkyu bersandar di kepala kasur dengan cepat haruto meletakkan bantal dibelakang, sang istri ingin membuat lebih nyaman lagi. Entah kenapa junkyu merasa canggung dengan hal itu terlebih dahulu suaminya tidak terlalu perhatian kepada diri nya.

"Mas"

"Iya?"

"Kenapa mas jadi perhatian gini?"

"...."

"Bukankah mas ingin menceraikan ku" dada junkyu serasa sesak mengucapkan kata itu

"...."

"Apa mas hanya berpura-pura?"

"...."

"Mas ak-

"Saya mencintaimu junkyu" ucap Haruto tegas dengan berani dia memandang tepat ke arah mata istrinya. Bisa dilihat mata junkyu sudah mula berembun siap menumpahkan air mata nya

Dia tahu suaminya ingin menperlakukan dirinya dengan baik tapi kenapa rasanya berbeda, dia lebih rela suaminya tidak memperdulikan dirinya. Dengan satu ungkapan hati haruto menbuat junkyu terdiam sejenak.

Setiap haruto mengungkapkan perasaan nya, dada junkyu menjadi sesak bayang-bayang haruto menperlakukan dirinya tidak pantas selalu terlintas. Junkyu mengalihkan pandangan ke arah lain, wajah haruto seketika berubah sedih.

"Jun-

"Mas, kenapa rasanya lain?"

"...."

"Aku seperti tidak bisa menerima mas" haruto terdiam ia tahu berat untuk junkyu menerima nya, tapi tidak bisa kah dia mendapat peluang kedua. Untuk dirinya dan bayi mereka.

"Apa kamu tidak mencintai saya?" Tanya haruto tiba-tiba mata junkyu reflek memandang suaminya, junkyu bisa melihat tatapan tulus dan cinta tidak seperti dulu yang penuh dengan kembencian dan terpaksa. Tatapan mereka beradu

"Saya juga ingin bahagia"
"Apa salah saya mendapat peluang?"
"Saya memang salah mengkhianati kamu"

"...."

"Hik-s hiks" tumpah sudah airmata yang ia tahan, junkyu terlalu sensitif untuk ini ia masih merasakan sakit itu. Benar kata papa setiap manusia ada silap nya, apa aku tidak bisa memaafkan suamiku sendiri.

"Shhh maaf maaf" kehangatan dan bisikan penenang untuk dirinya haruto memeluk tubuh nya erat. Mengucapkan kata maaf berkali-kali dari situ junkyu bisa tahu suaminya menyesali perbuatannya.

"Saya mencintaimu dan anak kita"
"Ayo, kita jaga anak kita bersama" haruto mengusap lembut perut istrinya dengan penuh cinta, hati mereka sama-sama bergetar hebat.

Cup....

Haruto mengecup lama dahi istrinya.


























Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now