12

350 11 0
                                    

Junkyu pov

Hari ini aku keluar bersama abang jay, sepanjang keluar aku merasa gembira dan bahagia. walaupun itu sedetik lagi" aku melihat drama dimata ku ingin sekali aku pergi jauh tapi lagi dan lagi kerana papaku aku juga menyayangi kedua mentua ku, tapi aku tidak bisa berharap lebih.

Sudah terang dia tidak mencintai aku, dengan menunjukkan kemesraan di depan publik begini, kerana aku tahu mereka tidak bisa menunjukkan itu di luar akan mempunyai masalah nanti, tapi melihat ini aku sadar haruto benar² ingin bercerai dengan ku.

Aku menunduk sedih bila teringat, tentang gugutan cerai itu benarkah ini takdir ku. Sampai aku merasakan satu usapan lembut di punggung ku, aku menoleh melihat kearah abang jay yang memandang ku dengan senyuman manisnya.

Mataku mula berembun tapi ku tahan, tidak mahu terlihat lemah sampai suara lembut nya berbunyi.

"Sudah tenang"

"Hmm~"

"Katanya kamu hari ini mahu ketemu papa ayo"

"Ayo! Aku juga gak sabar"

Aku hampir lupa tentang janji ingin ketemu papa, aku benar² merindui dia sudah lama aku tidak bertemu, aku ingin meluahkan perasaan hampa ini tapi aku rasa bukan sekarang, lagi lagi aku perlu bertahan.

"Tapi habisin dulu makanan kamu hm"

"Ok~"

Aku tidak mahu mengambil tahu tentang itu, sakit hati ini biarlah dahulu aku ingin gembira untuk sesaat tanpa diganggu, walaupun aku tahu pasti aku tidak kuat berhadapan dengan papa.

End

Mereka bangun ingin keluar dari cafe itu, tanpa melihat siapa yang memerhatikan mereka, tempat yang Jay ingin bawa junkyu ke rumah papanya yang sudah di kabarkan sejak tadi, junkyu dan Jay masuk ke dalam mobil itu dan berlalu meninggalkan tempat itu.

"Abang apa papa baik² saja sepanjang aku tiada"

"...."

"Abang rasa papa merindui ku"

"...."

"Aku ingin memeluk nya"

"...."

Tidak mendapat respon apa-apa junkyu pun memutuskan menutup mulutnya, melemparkan pandangan nya ke jalanan, Jay bukan tidak mendengar dia sangat-sangat mendengar ocehan si manis itu. Tapi dia tidak mahu berbicara terlalu banyak biarlah junkyu melihat sendiri.

Sesampai nya di depan rumah keluarga kim, mereka berdua keluar dari mobil jay bisa melihat mata cantik itu mula berembun ingin menangis.

"Ayo masuk" ucap Jay tersenyum kearah si manis itu junkyu mengangguk patuh mengikut langkahnya

Tok tok tok

"Tuan?" Sunyi tiada yang menyahut membuatkan junkyu mengerutkan dahinya

"Apa papa tidak dirumah?" Tanya junkyu

"Tuan suho dia ad-

" Kalian sudah sampai ternyata "

Suara yang junkyu benar-benar rindukan, suara lembut pria paruh baya yang menjaganya dari kecil sampai sekarang, junkyu memandang kearah pria baya itu matanya siap menumpahkan air mata. Rindu dan sedihnya bercampur.






















Tbc
.
.
.
( Vote & comment)

Married For Business

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now