08

336 13 0
                                    

Hari dimana haruto merasa marah dan kesal dengan yujin sebenarnya haruto tidak tahu kenapa ia bertahan dengan wanita itu, yujin selalu menanyakan tentang bila haruto akan menceraikan isteri nya padahal haruto sudah memberi tahu kepada nya, tapi dia seperti wanita yang tidak bisa bersabar.

Yang membuat haruto merasa lagi kesal tentang sikap yujin adalah kedatangannya yang selalu ke kantor, haruto tidak mahu wartawan atau papanya tahu tentang ini kerana itu ia tidak membenarkan datang tapi dia bersekeras untuk datang.

Dengan tiba-tiba suasana hati haruto panas melihat tingkah yujin mengatur segala nya tentang dia, haruto sudah memberi tahu ia tidak suka di atur. Begitu yujin membantah dan mendahului haruto

Haruto memandang yujin dengan datar tidak bisa mendengarkan kata-kata nya, hari ini haruto ingin bersendirian dirumah ia pusing dengan junkyu yang keluar entah kemana. Ia kesal kenapa jadi berpikiran tentang pria manis itu padahal benci tapi berpikiran.

"Haru ayo ke kamar"

"...."

"Ahh cepat sayang aku mau dimasuki"

"...."

"Haru-

"Pulang" suara berat nan datar haruto terdengar mutlak tapi yujin tidak mengalah dia tetap merengek manja membuat haruto muak

"Haruto ayo lah"

"Saya bilang pulang Yujin!" Bentak haruto dingin membuatkan Yujin terdiam dengan matanya yang berkaca-kaca haruto menarik badan itu kedalam pelukannya.

"Hiks hiks" isakan wanita itu terdengar samar² kerana wajahnya tertutup dengan dada bidang haruto

"Maaf" satu kata itu membuatkan yujin tersenyum puas

"Ayo ke kamar" haruto membawa yujin ke kamarnya seperti yang kekasihnya inginkan memuaskan nafsu yang tidak tahu bila akan selesai.

.
.
.
.

Baru saja menbuka pintu sudah diberikan pemandangan yang membuatkan dada junkyu sesak, haruto dan kekasih sedang berciuman di hadapannya, junkyu cepat² buang muka ke tepi ia tidak mahu melihat semua itu sudah cukup.

Yujin kekasih kepada haruto itu menyeringai melihat junkyu menunduk, wanita itu suka melihat junkyu tersakiti kerana baginya junkyu lah merebut milik-nya walaupun yujin tahu haruto tetap memilih nya.

"Ahhh haru berhenti ahh"
"Junkyu loe udah pulang ternyata"
"Maaf ya haruto emang grasif dikit" ucap yujin sinis

"A-h gapapa aku masuk dulu ya" junkyu melangkah pergi dari sana tidak mahu mengambil tahu tentang apa yang mereka lakukan

Haruto termenung melihat kepergian junkyu tidak tahu kenapa hari² ini ia merasa kosong, apa kerana junkyu tidak lagi menunggu dan berbicara dengan nya seperti sebelum ini.

Tapi lamunan haruto berhenti dengan pergerakan yujin diatasinya, haruto menolak untuk menyuruh yujin duduk sebelah nya yujin yang disuruh merungut sebal.

"Haruto kita akan menikah kan?"
"Aku tidak sabar menunggu saat-saat itu"
"Kamu harus cepat² menceraikan isteri mu itu"
"Ia juga tidak mengambil berat tentang mu"

"...."

Suara yujin cuma menjadi angin nyata nya haruto melamun tanpa sadar wanita dihadapan nya itu tengah kesal separuh mati.

"Ish! Kamu kenapa sih haruto"
"Aku ngomong sama kamu loh"
"Haruto!"

"Jangan membuat saya marah"

"CK! Aku pulang aja"

"...." Haruto tidak mengindahkan ucapan pacarnya itu yujin yang melihat haruto diam ia pergi dengan kaki yang di hentak-hentak kan

.
.
.
.

Haruto mengingatkan setiap perkataan yujin yang didengarnya tadi.

"Ia juga tidak mengambil berat tentang mu"

"Kamu salah dia lah yang selalu mengambil berat tentang saya"
"Tapi kenapa dengan saya"
























Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now