28

339 12 0
                                    

"Itu bukan anak haruto" seseorang bersuara menbuat dua pria yang memaki temannya yang sok tampan itu

"Terus kalau bukan anaknya siapa?!!!"

"Tuan haruto juga mengetahui itu bukan??"

Haruto hanya tersenyum miring menbuat jaehyuk, jeongwoo dan Jo ingin memukulnya tapi mereka masih menyayangi nyawa mereka masing-masing, tidak mahu mati sia-sia.

"Terus to apa yang menbuat kan loe ngambil keputusan gitu" tanya jeongwoo penasaran

"Ternyata wanita itu sudah menberi tahu kepada nyonya" ucapan jo mengejutkan dua pria itu tidak dengan haruto kerana dia sudah tahu tentang itu, dia cuma memandang datar dan dingin mengingat itu.

Asisten haruto terkekeh kecil dia tahu haruto bisa mengatasi nya, tapi dia tidak yakin tentang apa yang akan jadi seterusnya kalau haruto tahu junkyu sedang hamil anaknya.

"Tuan" panggil jo

"Ehmm"

"Apa tuan lakukan sekiranya nona yujin nekad"

Mendengar itu haruto menyeringai dan menjawab dengan dingin, menbuat semua di ruangan itu terkejut dan memandang tidak percaya kepada haruto.

"Saya akan membunuhnya"

.
.
.
.

Pagi sudah menjelang semua manusia pada pagi ini bangun dengan segar dan bertenaga, tapi lain dengan pria manis itu matanya masih terbuka lebar dengan pandangan kosong memandang sehelai kertas dihadapan nya. Dia masih mengingat kembali pertama kali suaminya mengugat cerai dirinya.

Sikit demi sikit kenangan berputar di ingatan nya. Dia tahu ini bukan permintaannya tapi, mendapat kabar yang menbuat dia tidak bisa bertahan lebih lama dengan suaminya. Hari ini junkyu berjanji ketemu dengan mertua dan papanya.

Haruto masih bergelut di atas kasur nya kerana semalam suaminya, pulang lewat dari kantor. Tapi tidak apa dia akan berbincang tentang apa yang berlaku kedepan. Maka dari itu junkyu memanggil orang tua mereka untuk datang tanpa pengetahuan suaminya sendiri.

Zrrrr zrrrr

"Helo sayang? Kamu di mana mama sudah di depan mansion mu"

Entah kenapa mendengar suara lembut mama haruto menbuat dia sesak, junkyu tahu mama dan papa suaminya selalu menyayangi nya seperti mama dan papanya sendiri. Untuk apa menpertahankan rumah tangga ini kalau cinta suaminya saja tidak dapat ia gapai.

"Sayang? Helo junkyu?"

"I-ya, ma maaf aku ke depan sebentar" ucap junkyu memutuskan panggilan itu dan bergegas turun ke bawah untuk menyambut kedatangan mentuanya.

Cklik

Pintu mansion terbuka menampakkan satu wanita cantik paruh baya dan dua lagi pria tampan paruh baya, mereka tersenyum melihat junkyu yang menbuka kan pintu itu.

"Udah lama, mama gak ketemu kamu kangen tau!!"

"Hehe iya, ma aku juga kangen mama!"

"Junkyu, apa kabar sihat?"

"Kayak ya papa hanbin liat aku sihat."

"Papa~" junkyu melihat papanya berada depannya berdiri dengan senyuman khas yang selalu di beri waktu dia kecil dulu

"Anak papa sihat hm?" Junkyu dengan cepat memeluk papanya menbuat Lisa dan hanbin tersenyum haru melihatnya

"Eh! Maaf kalian duduk dulu aku bikin air ya"

"Mama, bantu bisa?"

"Gapapa mama duduk aja" Lisa gak mahu membantah pun duduk di tempat nya semula

Selepas beberapa minit kemudian junkyu keluar dari dapur dengan membawa biskut dan air untuk menjamu mereka, Dia duduk di sebelah papanya entah kenapa dia menjadi gugup untuk membuka suara. Kata-kata yang sudah di susun lenyap begitu saja.

Suho yang merasakan anaknya tidak tenang pun mengambil tangan dan memegang nya, junkyu memandang papanya dengan sedikit senyum.

"Ada apa kyu?" Tanya suho

"Kenapa sayang?" Lisa dan hanbin yang memerhatikan dari tadi pun turut bertanya dengannya

Junkyu bangun dari duduknya berjalan ke arah meja yang, dia letakkan sesuatu untuk menunjukkan kepada mereka semua. Ketiga orang tua itu melihatnya dengan heran begitu melihat junkyu membawa fail mereka terus diam.

Dengan perlahan junkyu meletakkan nya di atas meja, Lisa yang pertama mengambil dan membacanya seketika tubuh nya membeku di tempat, hanbin dan suho terdiam.

"Gu-gutan ce-rai"

"Tapi kenapa kyu" suho memandang anaknya bertanya dengan cepat lisa menegur

"Mas!"

"Ma-s haru..Hiks tidak cinta kan aku ma hiks"

""Sayang" lisa bangun dari duduknya mendekap tu dia tidak bisa melihat mata cantik itu mengeluarkan air mata sungguh lisa tidak kuat

"Ma hiks maaf"

"T-idak tidak ini bukan salah mu"

"Tapi hiks-"

"Tapi apa sayang Hiks"

"Ma-s haru ngehamilin pacar-nya hiks "

Seakan tidak percaya sekujur tubuh lisa melemah dia tidak bisa menerima ini, apa dosanya anak yang dia didik menbuat hal keji begini. Hanbin dengan cepat menangkap tubuh istrinya suho hanya memandang anaknya dengan pedih ternyata anak kecil nya tidak bahagia di sini.

"Pa,ma papa suho kal-"

Bughhhh


























Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now