Hari ini junkyu sudah di benarkan pulang kerana ia sedikit membaik dari sebelum nya, jihoon dia seperti semalam lagi-lagi berdiam diri seperti menutup sesuatu yang besar kepada junkyu, banyak kali menanyakan tentang apa yang dokter cakap tapi ia hanya menggilingkan kepalanya.
"Jihoon kamu kenapa?" Tanya junkyu memandang tepat ke mata temannya itu lagi sekali jihoon hanya mengiling tiba-tiba junkyu mempunyai idea dengan sikit mengancam akan membuat jihoon menbuka mulutnya
"Jihoon kalau kamu gak beri tahu aku ngembek ini" ucap junkyu memalingkan kepala nya ke arah lain sambil menekuk kan wajah lagi-lagi jihoon menhelah nafas panjang junkyu yang melihat itu berseru puas dihati ia tahu jihoon akan kalah kalau ia mengancam seperti itu
"Kyu aku bukannya gak mahu beri tahu tap- " ucap jihoon berhenti sejenak kembali memandang mata indah itu dan berkata
"Aku tidak mahu kamu terluka" ucap jihoon lagi
"Hah~~ jihoon dengan kamu tidak memberi tahu aku lagi menasaran!" Ucap junkyu lirih
"Ok! Satu pertanyaan aku ini kamu harus jawab dengan jujur bisa?" Tanya jihoon memastikan bahawa ini benar atau tidak walaupun ia mendengar nya sendiri dari dokter ia juga harus memastikan dengan teman manisnya ini
"Iya!!" Ucap junkyu tanpa gentar sama sekali
"Apa kamu pernah berhubungan intim dengan suami mu itu" ucap jihoon cepat
Deg...deg
Jantung junkyu serasa seperti ingin melompat keluar dari tubuh mendengar pertanyaan itu, melihat junkyu yang diam membuatkan jihoon yakin akan hal itu terlebih lagi ia satu atap tapi jihoon tahu ini bukanlah kerana cinta, ada sesuatu yang junkyu simpan darinya.
Sekujur badan junkyu membeku di tempatnya seperti darah yang mengalir berhenti sejenak, otak junkyu memproses apa yang jihoon tanyakan kepadanya. Bila mengingatkan kejadian malam itu membuat dadanya menjadi sesak bayang-bayang haruto menyebutkan nama seseorang tertanam di ingatan nya.
"Hiks hiks hiks"
Jihoon menutup matanya sejenak dadanya seperti dihimpit dengan sesuatu membuat kan nafasnya sesak sungguh ia tidak bisa melihat junkyu menangis sekarang. Tiba-tiba kata dokter masuk di ingatan.
Flashback
"Iya dokter" jihoon duduki pantatnya di kerusi yang berhadapan dengan tempat yang dokter itu duduk.
"Apa kamu suaminya" tanya dokter itu tiba-tiba
"Oh! Tidak saya temannya suami junkyu sedang bekerja" ucap jihoon tanpa tahu apa-apa mata dokter memandang nya serius dengan cepat jihoon menanya
"Ada apa dokter apa teman saya sakit serius?!" Tanya jihoon memikirkan yang bukan-bukan
Dokter itu hanya menggilingkan kepalanya dengan perlahan dan tenang ia berkata dan itu menbuat jihoon tidak berkutik di tempatnya.
"Pasien hamil"
Deg ..
"Ham-il" tanya jihoon tergagap dengan muka tidak percaya memandang dokter dengan tajam
"Tidak mungkin!"
"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini!"
"Justeru teman mu hamil sudah memasuki 3 minggu!"
"Kerana itu saya menanyakan apa dia mempunyai suami?"Dengan gentar jihoon bangun dari tempatnya dengan pandangan kosong, seperti kesedaran nya ingin hilang sekarang temannya sahabatnya bayinya.
"hamil" tanpa cinta di dalam
End
.
.
.
.Sekarang junkyu sudah berada di rumah beberapa jam yang lalu, rumahnya tidak ada sesiapa sepertinya haruto tidak pulang lagi, tiba-tiba ia teringat tentang apa yang jihoon ceritakan, mata junkyu berkaca-kaca mendengar temannya mengatakan di perutnya ada janin yang hidup beberapa minggu ini.
Walaupun junkyu tahu ini bukan lah atas dasar cinta tapi ia menerima nya, dengan senyuman teduh ia mengelus lembut perutnya.
"Sayang apa kamu sihat disana"
Tbc
.
.
.
Married For Business( vote & comment)
YOU ARE READING
Married For Business (Harukyu) ✓
Romance-20/08/23° -20/10/23° Sungguh miris sosok manis ini, terjebak dalam perkahwinan yang tidak dianggap kim junkyu sosok yang ceria dan manis harus berdepan dengan pelbagai rintangan yang dihadapi, ia berfikir selepas berkahwin ia akan bahagia tapi sala...