31

349 11 0
                                    

Suho dan junkyu sedang berada di rumah sakit, mereka mendapati kabar bahawa haruto masuk rumah sakit kerana tiba-tiba dia jatuh sakit. Pada pagi tadi selepas menbuat panggilan telefon dengan mama lis.

Junkyu sejak tadi nangis tidak henti, melihat suaminya terbaring lemas dia tidak tahu tapi kata asisten haruto Jo, haruto berkerja tidak henti tapi itu mustahil kerana. Haruto memang dari dulu gila akan kerja, tanpa memberi tahu junkyu bisa melihat mata suaminya bengkak.

"Apa mas haru nangis" gumam junkyu pelan membuat siapa yang berada di sekitarnya tidak mendengar

"Ergmm" haruto mengerakkan tubuhnya, mata nya terbuka sikit demi sikit

"Mas?" mata junkyu kembali menburam melihat suaminya tersedar, haruto memandang junkyu dengan perlahan hatinya berdebar kencang melihat mata indah itu

"Junk-yu"

"....,"

Tiba-tiba junkyu menangis entah kenapa dia merasa ingin menangis melihat suaminya terbaring, haruto kelihatan seperti panik dengan cepat dia menarik tangan itu lembut memeluk nya. Kedua tubuh itu bersentuhan seperti ada sengatan elektrik menbuat mereka sedikit membeku sepasang suami istri itu melepaskan pelukan.

Seketika sesuatu menjadi canggung mereka berdua diam membisu, tiada siapa yang memulakan percakapan. Haruto yang melihat istrinya terus diam dia memutuskan untuk membuka suara.

"Junkyu"

"Iya mas! Ingin minum?"

"Hm" dengan perlahan junkyu menuangkan air ke dalam gelas memberikan kepada suaminya, mata haruto tidak lepas dari wajahnya menbuat junkyu salah tingkah sendiri. Dalam hati haruto selalu mengutuk dirinya sendiri.

Kenapa dia tidak pernah sadar istrinya secantik ini, melebihi wanita ternyata melihat wajah junkyu membuat ia betah.

"Hremm! Mas aku keluar ya" baru saja ingin bangun sudah di tarik tangannya

"Temenin saya" melihat wajah memelas suaminya menbuat junkyu duduk kembali

Tiba-tiba junkyu teringat sesuatu yang harus dia katakan kepada haruto, iya junkyu tahu suaminya layak menyetahui hal ini. Tapi perasaan takut dan gelisah selalu bermain di dirinya.

"Junkyu, haruto harus tau tentang bayi kalian hm"

Mata junkyu meredup memikirkan nya dia tidak berani untuk ini, seperti ada yang memegang perutny bola matanya bergerak melihat tangan besar suaminya, tengah mengusap lembut perutnya.

"Disini, ada darah daging saya?" Tatapan mereka berdua bertemu junkyu bisa melihat mata suaminya sedikit basah.

"A-pa? T-idak!" entah kenapa pria manis itu gugup dengan pertanyaan itu, apakah haruto tidak menerimanya.

"Jangan membohongi saya junkyu!"

"Hiks hiks i-ya hiks disini-"
"Ad-a hiks bayi kita hik-s"
"Tap-i aku gak hiks maksa mas untuk mener-

"Shhh, saya menerima nya" dengan lembut haruto menarik istrinya mendekat, memeluk nya dengan erat bergumam maaf beribu-ribu kali. Berbeza dengan pelukan tadi hanya haruto yang memeluk tapi kali ini istrinya juga membalas, membuat haruto tersenyum.

.
.
.
.

Flashback

Seminggu nyonya junkyu pergi membuat mansion tuannya seperti sunyi, asisten Jo dia masuk ke dalam mansion itu hari ini dia tidak mendapat kabar dari tuan nya tentang kerja. Membuat dia sedikit heran.

"Den, cariin tuankah?" Satpam peribadi haruto bertanya dengan cepat jo mengangguk

"Iya pak, soalnya tuan haruto tidak masuk kantor" ucap jo ramah

"Tuan, ada didalam ayo masuk"

"Gapapa pak, biar saya aja" pak satpam hanya mengangguk mengerti

"Tuan?"

"...."

"Tuan?"

"Saya disini" seketika jo terkejut didepan nya seperti bukan tuan haruto yang ia kenal, penampilan itu membuatkan semua berfikir haruto ini pasti gedelangan. Rambut kusut, baju sedikit kotor, jo sedikit heran bawah mata tuan nya memhitam dan.. basah...

"Tua-n?"

"Duduklah"

Sikit demi sikit Jo tahu kenapa tuan nya seperti ini, haruto meluahkan semua perasaan yang bercampur-aduk di dalam hatinya itu . Penyesalan yang haruto tunjukkan membuat jo tidak bisa menyimpan rahsia ini, tuannya harus tahu.

"Tuan, bisa saya bicara sikit?"

"Bukankah dari tadi kamu ngomong"

"Haha, maaf tuan saya rasa seperti tidak layak menyimpan rahsia ini dari tuan"

"Apa?"

"Hm....saya"

"Ngomong Jo!" Tekan haruto tidak sabar

"Akhhhh!"

"Tuan!!!" Tubuh haruto yang ingin terjatuh ditahan oleh asisten nya, tapi dengan sedikit tenaga haruto mencuba menanyakan hal yang jo ingin sampaikan.

"Lain ka-

"Katakan Jo!! Atau saya memecat anda!!" Ucap Haruto penuh menekanan kata

"Nyon-ya junkyu...-

"Junkyu?"

"Iya, nyonya junkyu....hamil"

"Hamil- bug

"Tuan!!! Pak tolong pak" jerit jo memanggil pak satpam yang berada di depan.

Mengangkat haruto membawanya ke rumah sakit, dengan cemas jo mengabarkan kepada tuan Watanabe dan nyonya mudanya. Melupakan tentang nyonya nya yang sedang hamil, alhasil junkyu datang dengan keadaan menangis.

End

Mereka semua yang berada di luar kamar rawat itu tersenyum haru, melihat pemandangan yang menyentuh hati banyak doa yang mereka ucapkan dari dalam hati untuk sepasang suami istri itu.

Tanpa mereka sedari seorang pria tampan dari kejauhan memerhatikan keluarga bahagia itu, tangannya reflek memegang tepat di dada.

"Rasanya sesak tuhan hiks"

"Apa sesakit ini"

"Bang?"



























Tbc
.
.
.
Married For Business

( vote & comment)

Married For Business (Harukyu) ✓Where stories live. Discover now