Memperjuangkan senyuman orang-orang di detik-detik terakhir hidupnya adalah kebahagiaan yang seakan dibalut lara yang amat menyiksa, mempersatukan orang yang dicintai dengan orang lain karena hidupnya yang sudah sekarat.
Disaat orang lain ingin men...
JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN BERKOMENTAR LAH...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bulan, bintang, langit dan senja semuanya adalah candu termasuk dirimu yang selalu menemaniku"
~Almaira Zeline Jovanka
"Tapi abang tetap disini aja ya" pinta Zeline sambil menatap Jovan lucu
"Iya abang gak akan kemana-mana" —————————————————
"Assalamualaikum. Besty" salam Allisya heboh memasuki ruang rawat Zeline yang diikuti Reyna dan Zura yang membawa dua kantung makanan dan buah-buahan, Zeline yang sedang asik bercanda dengan sang abang pun terkejut bukan main pasalnya apa boleh dirumah sakit teriak-teriak seperti dihutan.
Jovan dan Zeline mengalihkan etensinya menghadap ke arah suara dan benar saja sahabat Zeline yang datang. "Waalaikumsalam"
Zeline menatap ke tiga perempuan itu dengan menatap lekat salah satu dari mereka yang pakaiannya paling berbeda walaupun memakai seragam SMA lalu menatap Jovan kembali. "Mereka siapa?" mendengar itu ketiga sahabat Zeline membelalakan matanya.
Mendengar itu Zura dan Reyna lalu meletakkan barang bawaanya diatas nakas. "Enggak usah bercanda Zeline!" timpal Zura sambil mengeryit heran menatap Zeline yang kelihatan kebingungan dan seperti tidak mengenali dirinya.
Jovan mengulas senyum lalu mengusap pungung Zeline. "Mereka sahabat kamu dek" tutur Jovan.
"Kalian beneran sahabat aku?" tanya Zeline sambil mengangkat satu alisnya sambil mengamati tiga anak SMA yang seumuran dengannya.
Reyna terkekeh. "Gaya bicara lo berubah Zel?" yang diikuti kekehan dari Allisya dan Zura.
Lalu Allisya berjalan mendekati ranjang Zeline. "Enggak usah pura-pura anemia lu" ujarnya sambil menatap lekat Zeline yang nampak kebingungan.
Zura menghela nafas panjang, kenapa para sahabatnya ini suka typo ketika berbicara. "Amnesia Al, bukan anemia"
"Nah iya itu maksud gue" ujarnya sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal sambil menyengir kuda.
"Zeline beneran lupa ingatan dia enggak pura-pura" ujar Jovan sambil menghela nafas pelan. Mendengar itu ketiga sahabat Zeline itu terkejut bukan main, yang benar saja Zeline lupa ingatan?.