14. Zeline

23 10 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN BERKOMENTAR LAH...

"Pertemuanku denganmu sekedar menjadi pelengkap cerita bukan untuk bersama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertemuanku denganmu sekedar menjadi pelengkap cerita bukan untuk bersama"

~M.Shaka Abizar Al Ghifari

"Abang sama adek sama-sama diluar nalar" sambungnya sambil menatap jengah perempuan didepannya ini.
———————————————————

"Sudah jangan berdebat" ujar Adrian dengan tatapan lurus kedepan.

"Apa yang ingin kamu tau tentang saya dan pesantren ini Zeline?" tanya Adrian sambil menatap tajam Zeline.

Zeline yang ditatap seperti itu tersenyum tipis. "Apa motif dibalik pembunuhan perempuan tadi? Dan kenapa penyusup itu bisa masuk kedalam pesantren, sedangkan keamanan pesantren sangat ketat?" Zeline menarik nafasnya perlahan sebelum melanjutkan pertanyaannya.

"Dan kenapa kalian membiarkan pembunuhan ini terus terjadi, bahkan pasti sepentar lagi mayat perempuan itu akan ditaruh diteras ndalem seperti kejadian-kejadian tahun lalu dan sudah terhitung sudah 4 santri yang telah dibunuh oleh penyusup itu" sambungnya.

Adrian memajamkan matanya sambil menarik nafasnya dalam begitu juga tiga laki-laki didepannya ini."Sampai sekarang saya belum bisa menangkap pelaku pembunuhan itu, karena kalaupun pembunuh itu tertangkap pasti akan ada konsekuensi besar yang harus pesantren ini dapat" ujar Adrian.

"Tapi tidakkah kalian kasihan dengan orang tua mereka yang kehilangan anak-anaknya?" tanya Zeline sekali lagi.

"Hampir semua yang berada dipesantren ini tidak memiliki orang tua" jawab Shaka sambil menyandarkan punggungnya disofa.

"Saya sempat menolak keras kedatangan kamu dipesantren ini karena ini terlalu berbahaya, tapi Jovan mempercayakan kamu kepada saya, jadi tolong berhati-hatilah. Saya tidak mau mengulangi kesalahan saya lagi" ucap Shaka parau ia menunduk dalam.

Zeline tahu betul bagaimana perasaan Shaka. "Sudahlah lupakan itu semua, sekarang bantu saya untuk mencari bang Jovan secepatnya" ucap Zeline tegas.

Mendengar nama Jovan disebut Shaka lantas mendongak. "Kenapa?"

"Bang Jovan juga dalam bahaya, ada saingan papa yang mengejar bang Jovan dan dia bukan orang biasa"

Mendengar itu Devan dan yang lainnya membelalakkan matanya. "Apa maksudmu?"

"Saya sudah menemukan keberadaan kakak saya, dia sekarang bersama dengan Liam Aldevaro"

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang