18. Kisah Tak Berjudul

15 9 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH...

Jangan pernah lelah memperbaiki diri, meskipun seisi dunia mentertawakan masalalumu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah lelah memperbaiki diri, meskipun seisi dunia mentertawakan masalalumu.

~M. Shaka Abizar Al Ghifari

Dirga menatap lekat punggung Shaka yang kian menjauh dari pandangannya "Gue tau jadi lo itu berat Shaka" ujar Dirga lalu kembali masuk kedalam kamar Devan.
———————————————————

Devan menatap Dirga yang kembali masuk kedalam kamarnya, tapi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. "Shaka mana?" Pertanyaan itu terlontar dari Devan, jujur saja dia merasa bersalah karena ucapannya tadi.

Dirga melirik Devan sekilas. "Dia butuh waktu. Ini obat lo, gue taruh disini" ucap Dirga lalu meninggalkan kamar Devan.

Disisi lain sekarang Shaka berada di balkon kamarnya, menikmati hembusan angin senja. Shaka menatap lurus kedepan, sekilas bayangan perempuan lewat dibenaknya. "Senja" ujarnya sembari tersenyum tipis.

Shaka beranjak dari duduknya lalu mengambil buku diarynya dan membawanya ke balkon, Shaka tersenyum tipis. Sudah lama gue enggak nulis lagi batin Shaka sembari tersenyum tipis menatap senja.

Shaka memegang pulpennya lalu mulai menulis sajak indah dibukunya.

Kisah Tak Berjudul

Menulis kisah indah perihal dia yang sudah tak nampak lagi didepan mata adalah impian ku.

Membuat dia terkenal dengan nama samaran dan peran yang tak mudah dikenali.

Ku abadikan kisahnya dalam goresan tinta hitam ini, ku tulis indah kisahmu dalam aksara tak berjudul ini.

Beribu kata rindu telah ku langitkan untukmu yang sudah tak ada lagi didunia fana ini.

Tunggu aku disana, jangan pernah meninggalkanku, karena kamu terlalu berharga untukku.

Shaka menaruh kembali pulpennya lalu membaca sajak tulisannya, Shaka kembali tersenyum. "Kayak orang patah hati aja pakek nulis ginian" ujarnya sembari terkekeh pelan.

Shaka kembali membuka lembaran buku itu. Ia membaca semua tulisan lamanya, sampai pandangannya tertuju pada salah satu tulisannya.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang