•Swastamita•
BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...
JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN BERKOMENTAR LAH...
"Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, belajarlah untuk menunggu mungkin kamu tidak di takdir untuk bersamanya saat ini tapi Insya Allah di masa depan"
~M. Shaka Abizar Al Ghifari
Jovan mengembangkan senyum "Iya, karena itu sudah peraturan disana" mendengar penuturan dari Jovan Zeline mengangguk paham
—————————————————Tak butuh waktu lama, Jovan dan Zeline sekarang sudah sampai didepan pesantren Al-Ikhlas dengan Zeline yang sudah memakai pakaian barunya gamis, khimar dan cadarnya.
Saat sampai didepan gerbang pesantren yang tinggi menjulang, Zeline menggenggam erat tangan Jovan. "Kenapa?" tanya Jovan sambil tersenyum, tak bisa dipungkiri Jovan juga tidak rela kalau harus meninggalkan adiknya ini .
Zeline tersenyum sendu. "Takut" jawab Zeline dengan bibir yang bergetar dan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Jovan melepas genggaman tangan dari sang adik lalu menangkup wajah Zeline. "Gak papa. Percaya sama kakak, Insya Allah kakak akan jemput lagi kesini"
"Yuk turun" ajak Jovan yang keluar terlebih dahulu lalu memutari mobil untuk membukakan pintu untuk adiknya.
Mereka berdua disambut dengan ramah oleh semua penghuni pesantren termasuk keluarga ndalem. "Assalamualaikum" salam Jovan dan Zeline saat memasuki ndalem.
"Waalaikumsalam" jawab semua orang didalam.
Abi Adrian, umi Rahma dan semuanya termasuk Shaka lantas berdiri karena tamu yang telah ditunggu-tunggu sendari tadi telah sampai "Ahlan wasahlan. Silahkan masuk" sambut Abi dengan senyuman yang merekah tersirat raut wajah bahagia dan menenangkan diwajah mereka semua itulah yang dilihat oleh Zeline.
Merekapun bersalam-salam dan menangkupkan tangan. "Silahkan duduk nak" ajak umi Rahma sambil tersenyum ramah.
Mereka semua berkumpul diruang tamu. "Emm, abi umi ini kenalin adik Jovan namanya Almaira Zeline Jovanka, adik Jovan satu-satunya" tutur Jovan sambil menatap sendu kearah sang adik.
Zeline yang sendari gugup hanya tertunduk. "Hallo kak, ana Zahira adik bang Shaka yang paling rese sedunia" ujar Zahira yang mendapat tatapan sinis dari abangnya tercinta, sambil terkekeh pelan Zahira mengulurkan tangan kearah Zeline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swastamita
DiversosMemperjuangkan senyuman orang-orang di detik-detik terakhir hidupnya adalah kebahagiaan yang seakan dibalut lara yang amat menyiksa, mempersatukan orang yang dicintai dengan orang lain karena hidupnya yang sudah sekarat. Disaat orang lain ingin men...