7.Pergi

33 13 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH...

"Kuat-kuat buat diri sendiri, perjalanan kita masih panjang masih ada badai yang harus kita lalui didepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kuat-kuat buat diri sendiri, perjalanan kita masih panjang masih ada badai yang harus kita lalui didepan. SEMANGAT!!"

~Almaira Zeline Jovanka

"Menangislah sepuasmu saat ini, tapi kamu harus janji nanti harus tersenyum lagi, jangan biarkan kesedihan itu menguasai dirimu" sambung Shaka dengan senyuman yang seakan takkan pernah luntur dari wajahnya.
—————————————————

"Kamu berhak bahagia. Kita lewatin semua ini sama-sama ya, kamu jangan menyerah oke?" isak tangis Zeline sudah mulai mereda sampai sini Shaka masih tetap bingung sebenarnya perempuan didepannya ini kenapa?.

Shaka beranjak dari duduknya "ayo kembali kekamarmu, udaranya sudah mulai dingin"

Dari kejauhan tanpa mereka sadari ada mata yang terus memandang mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ayo" mereka berdua pergi meninggalkan taman itu dan pergi menuju ruang perawatan Zeline dengan Shaka yang mendorong kursi roda itu, banyak pasang mata yang menatap mereka berdua tapi dibalas senyuman oleh Zeline dan Shaka.

Tak lama sampailah mereka keruang parawatan Shaka membanyu Zeline naik ke atas ranjang rumah sakit itu. "Kak. Bang Jovan kemana ya lama banget?" tanya Zeline masih duduk diatas ranjang.

"Masih diperjalanan mungkin" Jawab Shaka seadanya sambil mendudukkan dirinya di sofa.

"Kak Shaka enggak pulang?" tanya Zeline karena sendari tadi Shaka terus menemaninya.

Shaka tersenyum tipis. "Iya. Nanti saat Jovan sudah kesini" mendengar jawaban itu Zeline mengangguk paham.

"Emm rumah kak Shaka dimana?"

"Di pesantren Al-Ikhlas" jawab Jovan seadanya sambil mengeluarkan hp dari saku celananya dan menuruhnya dimeja.

Shaka melihat Zeline yang masih duduk dan dia melupakan sesuatu. "Ah lupa, kamu makanlah dari tadi kamu belum makan" dia teringat saat menatap kantong plastik berisikan makana yang ia bawa.

"Hem aku belum lapar kak" jawab Zeline seadanya karena dirinya tidak selera makan.

Shaka beranjak dari duduknya lalu mendekati Zeline. "Makanlah jika tidak kapan sembuhnya, nanti kalau sudah sembuh saya ajak kamu jalan-jalan dipesantren" tawar Shaka yang membuat mata Zeline berbinar.

"Benarkah?" tanya Zeline memastikan Shaka yang melihat itu mengembangkan senyum lalu mengangguk.

"Iya. Maka dari itu cepatlah makan" ujar Shaka sambil membukakan makanan yang ia bawa tadi.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang