17. Masalalu

18 11 0
                                    

•Swastamita•


BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH...

Aku pernah berharap kepada manusia dan pada akhirnya aku bertemu dengan penyesalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pernah berharap kepada manusia dan pada akhirnya aku bertemu dengan penyesalan.

~Almaira Zeline Jovanka

Dengan perlahan Shaka mengompres dahi Devan "Lo harus cepat sadar Dev, kita semua masih butuh Lo" ujarnya lirih yang masih bisa didengar oleh Dirga.
————————————————————

Shaka melirik jam dinakas "kita sholat Asar dulu, sudah waktunya" ujar Shaka mengajak Dirga yang duduk disamping Devan.

"Van. Ayo sholat, katanya mau pergi kesurga bareng" ujar Dirga lirih yang diikuti kekehannya.

"Dokter Gio kesini jam berapa?" Tanya Dirga.

Shaka menatap Dirga "Bakda Asar" mendengar jawaban itu Dirga hanya membalas dengan anggukan.

"Emm sholat di masjid atau disini aja?" Tanya Dirga.

Shaka melirik Devan "Disini aja"

Dirga mengernyit heran, kerena biasanya Shaka memilih jama'ah dimasjid bersama para santri "Tumben"

Shaka menghela nafasnya pelan "Gak papa, ayo wudhu nanti gue imamim sholatnya"

Dirga menepuk pundak Shaka pelan "Gue tau Lo khawatir, tapi ada yang harus lebih Lo khawatirkan"

Shaka menoleh kearah Dirga "Gue tau. gue juga khawatir sama para santri disini, apalagi kebanyakan dari mereka semua yatim piatu, bahkan kisah hidup mereka yang sangat menyedihkan dibuang sama orang tuanya begitu saja" Shaka menghela nafas panjang.

"Nasib mereka ada ditangan kita, kalaupun kita menyuruh mereka pergi pasti mereka akan kembali hidup di jalanan, bahkan diperlakukan tidak selayaknya oleh orang-orang diluar sana" sambungnya. Inilah kisah sebenarnya dari pesantren Al Ikhlas, para santri disini adalah anak jalanan  yang tidak terawat bahkan mendapat perlakuan diskriminasi dari orang sekitar, bahkan juga ada yang sampai mengalami trauma berkepanjangan yang jelas itu tidak mudah untuk sembuh.

Flashback on:

Awal mula didirikan pesantren ini berawal dari kakek Shaka, Muhammad Zayyan Al Ghifari yang ditolong oleh anak jalanan yang cacat waktu itu, dimana saat itu kakek Shaka mengalami kecelakaan karena mobil yang digunakannya mengalami kerusakan yang tidak terduga yang berakhir ia harus kehilangan supir pribadinya karena kecelakaan itu.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang