10.Kemana?

25 11 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH...

"Didunia ini tidak ada yang benar-benar bisa dimiliki, bahkan udara yang kau hirup harus kau hembuskan kembali"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Didunia ini tidak ada yang benar-benar bisa dimiliki, bahkan udara yang kau hirup harus kau hembuskan kembali"

~M.Shaka Abizar Al Ghifari

"Sekarang diam. Gantian gue yang tanya sama Aira" nama panggilan Zeline diganti dengan nama depannya Aira itu adalah perintah dari Jovan.
—————————————————

Zura mengambil nafas dalam-dalam sambil menatap tajam Zeline. Zeline yang ditatap seperti itu hanya bisa menyengir kuda. "Seharusnya jangan dikamar mandi, mending dari gedung aja biar kalau jatuh udah enggak bernyawa sekalian" ujar Zura lalu sambil menghembuskan nafasnya gusar tak habis pikir dengan Sahabatnya yang satu ini.

Zura menyeringai dibalik cadarnya sambil merogoh sesuatu dari dalam saku gamisnya. "Itu kan yang lo mau hm? Mau gue bantu enggak nih, udah gue bawain pisau buat mutusin nadi lo" ujarnya sambil menghadangkan pisau didepan Zeline yang syok.

Semua orang yang ada dikamar itu terkejut bukan main. Bukannya Zura itu yang paling waras diantara mereka bertiga, Zeline menatap Zura intens karena tak biasanya Zura seperti ini dan sedikit was-was dengan pisau yang sangat mengkilat yang dipegang oleh Zura.

Zura menyeringai lalu pelan-pelan mendekati Zeline, Zeline hendak memundurkan badannya tapi nihil dia sudah diujung kasur "Kenapa? lo takut sama pisau ini. Bukannya seperti ini yang lo mau, kalau pakai pecahan kaca itu cuma bakalan jadi goresan jadi mending pakai pisau aja biar lebih wah hasilnya"

Tak bisa dipungkiri Zeline merasa takut saat ini, "Apa yang terjadi kepada Zura?" Itu satu-satunya pertannyaan yang ada dibenak Zeline saat ini.

Zura memegang erat pergelangan tangan Zeline. Semua orang yang berada disitu memekik kaget "Eh Zura, lo mau ngapain hey?" tanya Allisya.

"Jangan aneh-aneh lo" imbuh Reyna. Mereka berdua juga ketar-ketir melihat Zura seperti ini yang berbeda 180 derajat.

Seakan tuli Zura terus menyeringai sambil memandang Zeline yang ketakutan. "Heh apa-apaan kamu buang pisau itu" titah Shaka yang masih saja tak digubris oleh Zura.

"Apa hah? Lo takut kan? Bukannya ini yang lo mau" cecar Zura.

"Apa gue harus terus sabar gitu ngadepin sifat lo? BIG NO. Gue juga mau ikut andil dalam alur main lo" sambungnya.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang