9.Depresi?

24 11 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN  BERKOMENTAR LAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mencintai makhluk lebih dari penciptanya"

~Almaira Zeline Jovanka


Keluarga yang sangat hangat dan bahagia. Andai aku tidak lahir kedunia ini pasti semuanya akan baik-baik saja batin Zeline sambil meremas gamis yang ia kenakan.
—————————————————

Shaka Zahira dan kedua orang taunya saling menatap bergantian melihat Zeline yang tengah melamun entah memikirkan apa? "Dia kenapa?" Itulah yang ada difikiran ke empat orang disitu.

Zahira berusaha memanggil Zeline tapi nihil dia terus-terusan melamun dan mengabaikan panggilan semua orang.

"Aira kamu kenapa?" panggil Zahira.

"_"

"Aira sayang, kamu kenapa?" kali ini umi yang memanggil.

"_"

Dan tetap saja nihil entah apa yang tengah Zeline pikirkan sampai melamun seperti ini.

Shaka melirik Zeline yang tetap saja melamun, tercetak jelas sekali dimatanya ada banyak kesedihan didalamnya dan ada kekosongan yang amat sangat. "Hey kenapa melamun?" panggil Shaka dengan Zahira yang memegang pundak Zeline.

Zeline lantas menoleh ia merutuki dirinya sendiri kenapa melamun disaat yang tidak tepat. "E—enggak papa kok"

"Jangan melamun nduk enggak baik, kalau ada masalah lebih baik diceritakan saja jangan dipendam sendiri" ujar abi sambil tersenyum ramah kearah Zeline dan Zeline hanya mengangguk paham.

"Yasudah. Sekarang ayo kita makan" ajak Umi sambil menampilkan senyuman dibalik cadarnya.

Setelah selesai makan mereka semua kembali keruang keluarga sambil menunggu kedatangan teman-teman Zeline.

"Jadi bagimana nak, sudah mantap mau mondok disini" tanya abi Adrian yang duduk diatas sofa ruang keluarga.

"Iya om" jawab Zeline seadanya.

Abi Adrian menghela nafas pelan. "Jangan panggil om, Abi aja" mintak abi Adrian.

Dengan sedikit grogi Zeline memanggil abi "I—iya abi" ucap Zeline sedikit terbata-bata.

Umi menepuk pundak Zeline pelan. "Kamu tidur disini dulu ya nak. Di lantai atas" pinta umi yang seperti tidak ingin ditolak

Zeline mengeryit heran. "Kok enggak langsung ke asrama aja umi" tanya Zeline penasaran.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang