11.Pesantren

23 11 0
                                    

•Swastamita•

BUDAYAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN BERKOMENTAR LAH...

JANGAN MAGER BUAT PENCET LOGO BINTANG DIBAWAH DAN BERKOMENTAR LAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allah itu maha baik. Saat kita bersabar menghadapi semua kita akan mendapat pahala dan kasih sayang dari Allah, termasuk saat kita ditimpa takdir yang menurut kita terlalu berat kita harus tetap bersyukur karena Allah menguji kita agar kita menjadi lebih kuat dan hebat untuk menjalani takdir untuk kedepannya"

~M.Shaka Abizar Al Ghifari

"Ya. Udaranya memang segar dan menenangkan, iyakan Aira?" ujar Zahira sambil memeluk pundak Zeline, Zeline hanya menganguk.
——————————————————

Tak butuh waktu lama mereka berlima sudah sampai didepan masjid. "Waw rame banget" ujar Allisya sambil terengah-engah karena lari sambil memegang kedua lututnya.

"Namanya juga kajian, kalau sepi namanya kuburan" sahut Zura.

"Yuk masuk, sebentar lagi dimulai acaranya" ajak Zahira sambil menarik tangan Zeline.

Saat didalam masjid mereka berlima menjadi pusat perhatian banyak orang yang memandangnya kagum dan ada yang keheranan karena tidak pernah melihat keempat perempuan itu, apalagi terlihat sangat dekat dengan ning mereka.

Reyna mengedarkan pandangannya mencari tempat untuk mereka berlima. "Nah, disana tuh ada tempat kosong dekat tembok"

Mereka berlima berjalan menuju tempat yang dimaksud oleh Reyna. "Lo tau ini momen pertama gue datang kekajian kayak gini, apa lagi didalam pesantren" ujar Reyna sambil memandang kagum sekitarnya karena menurutnya ini sangat berkesan.

"Sama aja kalik" sahut Allisya yang diangguki oleh Zeline.

Pandangan Zeline terus tertuju kearah depan tepatnya ditempat seseorang akan berdakwah nanti. Zeline mengeryitkan alisnya saat Shaka duduk ditempat orang yang akan berdakwah itu.

Zahira menoleh ke arah Zeline yang terlihat tengah melamun. "Kenapa Ai?" Zahira menyenggol lengan Zeline.

"Hm? Gak papa" jawabnya sambil tersenyum.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakotuh" salam Shaka yang sudah duduk didepan banyak pasang mata yang menatapnya kagum bahkan ada yang berteriak histeris seperti orang kesetanan yang duduk tepat depan Zeline dan Zahira.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh"

"Selamat malam semuanya" sapanya kepada semua santri yang dibalas teriakan histeris dari para santri putri. "Pada malam hari ini saya akan membahas tentang rasa syukur" sambungnya.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang