THREE

4.3K 231 4
                                    

"Hiks hiks kakak hiks"-tangis zee.

Di kantin.

"Maaf kak chika, bisa ikut aku gk?"-tanya olla.

"Kenapa lla? Mau kemana?"-tanya chika.

"Zee panggil kakak"-ucap olla seketika chika langsung panik.

"Ya udah ayo kita ke zee"-ucap chika pergi bersama olla.

Sesampainya di toilet.

"Zee"-panggil chika langsung memeluk adiknya, ia panik karena ia melihat adiknya yg sdh menangis bersama kekasihnya.

"Sayang sebenarnya ada apa dengan zee?"-tanya chika menatap kekasihnya.

"Tadi aku lagi lewat, terus aku dipanggil sama anak ini, dia minta tolong ke aku katanya temennya ada yg mau di lecehkan di toilet, ya udah aku langsung ke toilet dan aku hajar cowok bajingan itu"-ucap aran membuat chika syok.

"Di lecehkan?"-tanya chika tak percaya.

"Dasar cowok bajingan, kurang ajar lu nyentuh adek gw"-ucap chika.

"Jadi ini adek kamu sayang?"-tanya aran, chika mengangguk.

"Oh jadi zizoy adeknya kak chika"-ucap olla.

"Hiks hiks hiks"-ucap zee yg trs menangis.

"Adek mu sepertinya trauma karena ia terus saja menangis"-ucap aran.

"Ran anter aku bawa dedek pulang ran, kondisi adek harus segera dibawa ke psikolog, aku gk mau adek nangis terus"-ucap chika.

"Ayo aku anter kamu"-ucap aran berdiri.

"Dek kita pulang yuk"-ajak chika lembut.

"Hiks hiks t-takut"-ucap zee melemah. Tiba-tiba...

Bruk
Zee pingsan dipelukan kakaknya.

"Dek hey adek"-ucap chika panik.

"Biar aku gendong adek ke mobil sayang"-ucap aran, chika mengangguk dan aran langsung menggendong zee. Membawa zee duluan ke mobilnya.

"Olla makasih ya"-ucap chika.

"Sama-sama Kak"-ucap olla tersenyum.

"Kalau begitu aku duluan ya lla"-ucap chika pergi menyusul aran.

"Ye cowok kurang ajar lu, beraninya lu nodai adek gw yg masih suci"-kesal olla, sebelum ia pergi dri toilet ia menendang perut kakel nya yg blm sadar akibat dihajar oleh aran.

Di mobil aran.

"Maafin kak chika ya dek, karena kak chika belum bisa jadi kakak yg baik untuk adek"-ucap chika mengusap pucuk kepala adiknya yg berada dipaha nya, zee belum sadar.

"Sayang, aku takut sama mental adik kamu"-ucap aran yg sedang menyetir.

"Aku juga ran, aku gk mau adek berubah karena kejadian itu"-ucap chika.

"Izinkan aku menjaga kalain berdua ya, selama disekolah maupun diluar sekolah"-ucap aran menatap chika lewat kaca tengah.

"Silahkan, tapi lindungi juga dirimu"-ucap chika.

"Aku yakin pasti papi marah banget"-ucap chika menatap adiknya.

Sesampainya di kediaman mewah milik Winata Family.

"Sini sayang"-ucap aran menggendong zee yg blm sadar.

"Ayo yang, di dlm ada mami kok"-ucap chika.

"Mami chika pulang"-ucap chika memasuki rumah, shani langsung menghampiri.

Azizi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang