Hi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!!
.
Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya.
.
!NO PLAGIAT!
!Baca dan di Vote!
Setelah selesai melaksanakan sarapan pagi bersama mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang tengah dengan gracia yang menemani teman-teman zee&chika, tapi tidak dengan shani, gracio, chika, dan zee. Zee dibawa ke ruang kerja milik gracio untuk di ajak deeptalk tentang hal yang ia lakukan kemarin malam. Kini keempatnya sedang duduk di sofa yang ada di ruang kerja milik gracio.
"Dedek, mami mau tanya. Kenapa semalam bukannya bobo malah ke ruang gaming main game sampai larut malam?"-tanya shani dengan lembut.
"Kenapa adek ga bobo hmm?"-tanya gracio.
"Maaf mami, papi, zizi ga bisa bobo, jadinya zizi ajak yang lain untuk pergi ke ruang gaming main game sampai larut malam, terus kakak datang dan suruh zizi dan yang lain tidur"-ucap zee dengan menatap mata mami nya.
"Kenapa ga bisa bobo?"-tanya shani lagi dengan lembut.
"Ga tau mami, zizi ga tau kenapa ga bisa bobo"-jawab zee dengan polos.
"Kalau adek ga bisa bobo kan bisa ke kamar papi sama mami, jadi ga usah ajak teman-teman zizi untuk begadang!"-ucap gracio dengan nada yang sedikit tinggi yang membuat zee menunduk takut.
"Cio"-ucap shani menggelengkan kepalanya.
"Kamu diem, biar aku aja yang bicara sama dedek"-bisik shani kepada gracio.
"Tapi shan-"-ucap gracio yang terpotong karena shani menyelak ucapannya.
"Diam! Nanti masalahnya bukannya selesai malah semakin besar! Jadi kamu diam aja, biar aku yang bicara dengan adek! Jangan buat anak aku takut ya cio! Kamu sebagai seorang ayah cukup jadi pembela aja, biar seorang ibu yang memarahinya. Karena kalau seorang ayah yang memarahi anaknya, apa lagi anak perempuannya, ucapan nya ketika sedang marah bakalan ga bisa terkontrol, hal itu yang membuat seorang anak takut dengan ayahnya sendiri bahkan ia bisa membenci ayahnya karena sebuah perkataan yang membuat hatinya sakit! Namun tidak dengan ibunya, kamu paham gracio?!"-sentak shani dengan tegas yang membuat gracio terdiam bungkam.
"Dedek, lain kali jangan kayak gitu ya, begadang itu ga baik untuk kesehatan, jadi jangan di ulangin lagi ya baby"-ucap shani dengan lembut.
"Iya mami, maafin zizi ya mami. Zizi janji ga akan mengulanginya lagi"-ucap zee naik ke pangkuan mami nya, ia memeluk dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang ibu.
"Iya adek, lain kali jangan di ulangi lagi ya sayang, mami pegang janji adek ya"-ucap shani membalas pelukan putri bungsu nya, ia usap juga punggung anaknya yang berada di pangkuannya.
"Udah yuk mending ke ruang tengah, kasian yang lain loh"-ucap chika.
"Aku mau sama kakak"-ucap zee pelan, namun chika masih bisa mendengar nya, ia tersenyum mengusap kepala adiknya.
"Sini kakak gendong"-ucap chika menggendong zee.
"Kakak sama adek duluan aja ya ke ruang tengahnya, mami mau ngobrol sebentar sama papi"-ucap shani yang diangguki chika, lalu chika menggendong adiknya keluar dari ruang kerja milik gracio yang menyisakan gracio&shani di dalam ruang kerja itu. Shani menatap tajam suaminya.
"Aku ingetin sekali lagi ke kamu! Jangan pernah ikut campur dalam menyelesaikan masalah yang diakibatkan pertengkaran dari cici, kakak, ataupun zizi. Biar aku aja yang handle, dan inget kamu sebagai seorang ayah cukup dalam MEMBELA SAJA saat seorang ibu sedang memarahinya! Kalau mau membantu bicara dengan cara yang baik-baik tanpa emosi! Aku hanya ga mau anak-anak membenci papi nya sendiri karena perkataan papi nya saat sedang emosi yang membuat hati mereka sakit!"-ucap shani dengan menekan perkataannya dan menatap gracio dengan tajam.
"Biarkan mami yang jadi pemarah dan terlihat galak, tapi jangan papi. Karena, anak tidak bisa membenci mamanya sesakit apapun, tapi saat papa yang marah akan menggores luka seumur hidupnya dan sulit dimaafkan. Dan biarkan mama menjadi versi jahat dan papa jadilah versi penolong disaat anak dimarahi mamanya"-kata shani kepada gracio.
"Iya shan, maaf ya kalau tadi aku tersulut emosi"-ucap gracio kepada shani.
"Iya aku maafin, tapi minta maaf juga ke dedek, tadi kamu udah buat dedek takut dan kaget denger nada tinggi kamu"-ucap shani yang diangguki gracio. Lalu keduanya keluar dari ruang kerja milik gracio dan bergabung dengan anak-anak di ruang tengah.
"Dedek"-panggil gracio kepada zee yang berada di pangkuan chika.
"Dedek, papi minta maaf ya, maaf tadi udah buat dedek takut dan kaget"-ucap gracio lembut, ia usap kepala putri bungsu nya yang sedang duduk di pangkuan sang kakak.
"Iya papi, zizi udah maafin papi kok. Tapi jangan di ulangi lagi ya papi, zizi takut"-ucap zee menatap gracio yang menatapnya dengan senyuman.
"Iya sayang ga akan lagi, sekali lagi papi minta maaf ya"-ucap gracio menggendong zee dan membawanya duduk di sofa samping shani dengan zee duduk di pangkuan gracio.
........................................................................ karena author lagi happy jadi nya author up buat nemenin malming kalian para jomblo
happy bgt!! ternyata kak zee secantik itu kalau di liat dari langsung!!! salting brutal aku broo asksjvzgsh mana lucu banget lagi main timezone dan naik permainan yang bagi aku bikin dagdigdug, bikin takut, namun ga bagi kak zi si pemberani
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ini permainan yang author maksud👆
film Ancika 1995 nya juga bagus👍 rate 9/10 karena zoyaa✨