setelah di rawat selama 4hari di rumah sakit kini zee sudah di perbolehkan pulang ke rumah. shani dan gracio pun sedang sibuk membereskan barang-barang mereka selama 4hari di rumah sakit, sementara itu zee sedang menonton film di atas bangsal nya.
"dedek ayo sini dino nya taruh di tas dulu"-ucap shani kepada zee yang sedang fokus menonton sembari memegang mainan t-rex yang dibelikan kakak nya kemarin.
"no no mami, zi ndak mau taruh t-rex nya di tas"-ucap zee sembari menggeleng.
"ya udah ga usah di taruh tas. ayo kita pulang"-ucap gracio sembari menggendong zee dengan satu tangan, tangan yang satunya membawa tas isi baju-bajunya dan sang istri, sementara itu shani membawa tas isi baju dan perlengkapan zee.
mereka pun keluar meninggalkan kamar rawat zee, mereka berjalan ke parkiran dimana mobil milik mereka terparkir di sana.
"pagi mami, papi, zizi"-sapa gracia yang ternyata baru sampai bersama chika.
"pagi juga sayang-sayang nya mami"-balas shani.
"pagi cici, kaka. kenapa kalian ke sini? kan kita mau pulang"-ucap gracio.
"gapapa kan aku sama cici mau jemput adek kita"-ucap chika.
"zizi mau sama cici dan kaka, papi"-ucap zee merentangkan tangannya meminta chika menggendong nya lalu chika pun menggendong zee.
"ya sudah kalau dedek mau bareng cici dan kaka. kita ketemu di rumah ya sayang"-ucap shani dengan lembut.
"hati-hati ya ci bawa mobilnya"-ucap gracio kepada putri sulungnya.
"iya papi"
"ya udah ayo kita pulang, panas di sini"-ucap shani lalu mereka pun masuk kedalam mobil masing-masing.
selama di perjalanan di mobil gracia terasa ramai karena ada percakapan di antara ketiga kakak-beradik itu apalagi ditemani oleh celotehan si bungsu yang bawel.
"lain kali zoya ga boleh ya ngambil mangga di rumah kosong itu lagi sampe naik ke atas pohon nya"-ucap gracia kepada zee yang berada di kursi belakang.
"iya cici gracia"-balas zee dengan malas.
"dia mah iya iya aja ci, tapi nanti di ulangi lagi sama dia"-ucap chika.
"dih apaan sih ka chika"-ucap zee dengan ketus.
"kalau di bilangin itu di denger"-ucap chika.
"nyenyenye"
"heh mulutnya ga sopan ya"-ucap chika menatap zee.
saat ini suasana di mobil gracia menjadi hening tak ada obrolan antara mereka. namun ada suatu hal yang tak terduga.
tiba-tiba.........
BRAK
"CICII"
ya mereka mengalami kecelakaan, karena dari arah yang berlawanan ada truk yang melaju dengan kencang diketahui truk tersebut mengalami rem blong dan menghantam mobil milik gracia. gracio dan shani yang berada di belakang mobil anak-anak nya pun terkejut melihat apa yang terjadi di depan mata mereka barusan. gracio pun menepikan mobilnya keduanya keluar dari mobil berlari menghampiri mobil ketiga putri mereka yang hancur menabrak pembatas jalan, kaca mobil yang pecah.
"anak-anak papi. princess princess nya papi, hey sayang"-ucap gracio yang panik sembari menepuk-nepuk gracia yang terbentur stir mobil.
"cici, kaka, adek sayang hiks"-ucap shani yang sudah menangis.
lalu gracio pun mengeluarkan ketiga putrinya dengan di bantu pengemudi yang lewat, tak lama dari itu ambulance pun datang dan ketiga putrinya langsung di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance, tak lupa juga supir truk yang mengalami hal yang sama pun di bawa ke rumah sakit.
"pak gracio kami akan mengurus bekas kecelakaan ini semua, jadi bapak tenang saja"-ucap polisi yang berada di tkp.
"baik pak terimakasih. kalau begitu saya dan istri saya permisi"-ucap gracio lalu pasangan suami-istri itu masuk ke dalam mobil untuk menyusul ketiga putrinya yang sudah di bawa ke rumah sakit.
setibanya di rumah sakit mereka bergegas menuju ruang IGD dimana putri mereka sedang di tangani.
"hiks cio anak-anak aku cio hiks"-ucap shani yang sudah menangis di dalam dekapan gracio.
"shut udah ya jangan nangis, kita doakan saja semoga cici, kaka, sama adek ga kenapa-napa"-ucap gracio sembari mengusap punggung shani yang bergetar.
"hiks aku takut cio hiks aku takut hiks"
"aku juga sebenarnya takut sayang, aku juga rapuh atas kejadian ini, aku takut putri-putri cantik kita kenapa-napa, tapi jika aku ikut menangis di hadapanmu nanti tidak ada yang menenangkan kamu. aku takut, tapi aku yakin tuhan punya jalannya sendiri untuk keadaan ketiga putri kita"-batin gracio sembari mengusap punggung shani untuk memberikan ketenangan.
tak lama dari itu dokter yang menangani ketiga putri mereka keluar dari ruang IGD.
"dengan keluarga pasien?"-tanya dokter tersebut.
"kami orang tuanya, dok"-jawab gracio karena shani masih menangis.
"dengan berat hati saya menyampaikan hal ini"
"dok, kenapa? anak-anak saya ga kenapa-napa kan? jawab dok jangan diem aja"-ucap shani.
"maaf bapak, ibu, anak-anak kalian kritis"
Deg.
seperti di sambar petir hal itu membuat keduanya menjadi lemas."dok, tapi anak-anak saya bisa selamat kan?"-tanya gracio kepada dokter.
"untuk itu kami serahkan kepada tuhan yang maha esa dan maha kuasa untuk ciptaannya, bapak dan ibu terus saja berdoa untuk kesembuhan dan keselamatan anak-anak kalian"
"dokter tolong lakukan yang terbaik untuk anak-anak saya, saya akan bayar berapapun itu"-ucap gracio.
"baik kalau begitu saya permisi untuk memindahkan anak-anak kalian ke ruang ICU"-ucap dokter.
setelah di pindahkan ke ruang ICU shani dan gracio melihat anak-anak mereka lewat kaca, shani benar-benar tak kuasa menahan air matanya melihat keadaan ketiga anaknya yang terbaring tak sadarkan diri dengan banyak selang yang terpasang di tubuh mereka.
"sayang sayang nya mami kuat, mami tau kalian bertiga itu kuat untuk melawan sakit kalian"-batin shani dengan air mata yang terus mengalir keluar tanpa seizinnya.
"papi mohon kalian bertiga bertahan, jangan tinggalkan mami kalian sayang, lihat mami kalian melihat kalian terbaring lemah saja ia terus menangis, apalagi jika kehilangan kalian papi ga tau bakal sehancur apa kehidupan papi dan mami"-batin gracio.
"tanpa kalian bertiga hidup papi tidak ada apa-apanya, kalian lah yang memberikan warna di dalam kehidupan dan pernikahan papi dan mami. kalian itu warna nya papi dan mami yang terus memberikan kebahagiaan, kalian itu malaikat kecil nya papi. papi dan mami bener-bener bersyukur banget memiliki kalian dan bersyukur karena tuhan telah menghadirkan malaikat kecil yang cantik dan baik hati di dalam kehidupan kami"-batin gracio.
"papi mohon kalian bertiga bertahan ya nak. papi tau kalian pasti bisa melawan sakit yang kalian hadapi, papi tau kalau anak-anak papi itu adalah wanita yang kuat sama seperti mami kalian"-batin gracio.
"tuhan aku mohon selamatkan putri-putri aku, aku mohon jangan ambil mereka bertiga dari kehidupan aku dan suamiku. entah bagaimana hidup kami tanpa mereka bertiga, aku akan hancur atas kehilangan mereka. jadi aku mohon jangan ambil mereka"-batin shani.
__________________
maaf ya baru up soalnya author nya lagi menikmati masa liburan uhuyyzee u next chapter!
![](https://img.wattpad.com/cover/350730869-288-k276058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi [END]
RandomHi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!! . Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya. . !NO PLAGIAT! !Baca dan di Vote!