pada malam hari keluarga winata berkumpul dengan lengkap di ruang makan karena mereka akan melaksanakan kegiatan makan malam.
"adek kenapa kok muka kamu pucat banget sayang?"-tanya gracio kepada zee.
"eh iya anak mami kenapa kok mukanya pucat sama lemas banget kamu, nak?"-tanya shani yang sedang mengambilkan nasi serta lauk untuk zee.
"mami, papi kepala zizi pusing sama lemas banget"-ucap zee dengan matanya yang sayu dan sedikit merah.
"kamu sakit ya, dek?"-tanya gracia.
"hiks mami hiks huaaa"-ucap zee yang tiba-tiba menangis dan membuat mereka bingung.
"kenapa sayang nya mami kok tiba-tiba nangis?"-tanya shani dengan lembut namun saat mengangkat zee ke pangkuannya shani dapat merasakan suhu tubuh zee yang panas.
"ya ampun beneran sakit kamu, dek"-ucap shani yang terkejut.
"ini panas banget sayang"-ucap gracio kepada shani, saat shani mengatakan bahwa anak bungsunya sakit gracio langsung memegang kening zee dan ia dapat merasakan suhu tubuh yang sangat panas.
"ayo kita makan malem dulu, setelah selesai baru kita bawa zizi ke rumah sakit"-ucap gracio yang diangguki mereka. lalu mereka pun memuai makan malam.
***
setelah selesai makan mereka bersiap-siap untuk membawa zee ke rumah sakit."cici sama kaka beneran mau di rumah aja?"-tanya shani yang diangguki keduanya.
"iya, mi. mami sama papi aja yang pergi bawa adek ke rs, cici sama chika di rumah aja"-jawab gracia.
"ya udah gapapa sayang, mungkin cici juga mau istirahat kan tadi abis kuliah"-ucap gracio kepada sang istri.
"ya udah kalau gitu mami sama papi berangkat anter adek ke rumah sakit dulu ya"-pamit shani yang masuk ke dalam mobil dengan zee yang berada di pangkuannya lalu di susul gracio yang masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobil nya meninggalkan rumah. setelah kedua orang tua serta adik bungsu mereka pergi gracia dan chika langsung masuk ke dalam rumah, chika ikut ke kamar gracia karena ia akan tidur bersama sang kakak.
"itu kok adek bisa tiba-tiba demam sih chik. perasaan tadi pagi ga kenapa-napa"
"mungkin anu ci"
"anu kenapa? yang jelas yessica"
"kayaknya zizi...."-ucap chika yang menceritakan tentang yang terjadi tadi siang.
"yang bener aja atuh chika, zizoyy. emang kalian ini jangan pernah di satukan alias harus di pisahkan kalau di satukan runyam dunia ini"-ucap gracia yang sangat lelah dengan tingkah random adek-adek nya untuk yang kesekian kalinya.
"jangan pisahkan chika sama zizi dong, ci"
"abisnya kalian ada aja tingkah nya. ga kebayang cici sepusing apa mami di rumah menghadapi tingkah random kalian berdua"
"ya maap ci namanya juga namanya"-ucap chika dengan asal.
"yeuh si jambul ini"
"apa pula mba mba ini"-ucap chika menatap gracia dengan sinis.
"udah ayo tidur udah malem"-ucap gracia yang sudah membaringkan tubuhnya diikuti dengan chika.
"mami, papi, sama zizi pulang ga ya, ci?"-ucap chika.
"ga tau aku. udah mending tidur udah malem"-ucap gracia yang mulai memejamkan matanya, melihat cici nya sudah tertidur chika pun menyusul sang kakak ke alam mimpi.
***
sementara itu di rumah sakit.."mami hiks hiks papi hiks"
"iya sayang nya mami, chup chup sayangg jangan nangis lagi ya"-ucap shani yang sedang berdiri menggendong zee, sedari dalam perjalanan zee terus menangis, ia sangat rewel sekali.
"sini sayang gantian aku yang gendong zizi. kamu duduk aja, kamu pasti pegel"-ucap gracio berdiri di hadapan shani.
"sayangnya papi sama papi yuk, kasian mami nya pegel gendong adek terus"-ucap gracio mengambil alih zee dari shani lalu shani pun duduk di kursi yang di sediakan di rumah sakit tepat di depan ruang laboratorium.
setelah menunggu beberapa menit akhirnya hasil tes darah zee pun sudah keluar.
"sayang zizi harus di rawat karena demamnya terlalu tinggi"-ucap shani kepada gracio.
"gapapa sayang demi kebaikan adek. ini adek nya aku mau urus administrasi nya dulu biar adek sama kamu bisa istirahat"-ucap gracio memberikan zee ke shani lalu ia pergi ke meja administrasi untuk melunaskan semua biaya administrasi zee selama di rawat beberapa hari.
"ayo sayang kita ke ruang rawatnya"
"kamu pilih class VVIP sayang"-tanya shani kepada gracio.
"iya sayang, ini demi kenyamanan adek sama kamu juga"-jawab gracio akhirnya mereka pun sampai di lantai dimana ruang rawat zee berada.
"malam bapak gracio, ibu shani"-ucap dokter yang masuk ke dalam kamar rawat zee dengan suster di belakangnya.
"malam juga dokter yemima"-ucap shani sembari tersenyum.
"baik saya mau periksa serta pasang infus ke adek zee"-ucap dokter yang diangguki shani dan juga gracio.
lalu dokter itu pun mulai mengecek kondisi zee serta suhu tubuh zee.
"suhu nya masih tinggi, saya akan kasih cairan tambahan pada air infusan nya agar ia tidak sangat lemas"-ucap dokter yemima.
namun saat dokter yemima sedang mencari pembuluh darah zee anak itu menangis karena merasakan sakit di tusuk-tusuk oleh jarum.
"hiks hiks mami hiks"-tangis zee.
"iya sayang mami di sini"-ucap shani berjalan menghampiri zee yang menangis di atas bangsal.
"mamii huaaaa sakit ndak mau hiks hiks jangan di tusuk-tusuk tangan zizi dokter hiks hiks"-tangis zee yang kesakitan.
"maaf ya sayang, tapi ini demi kebaikan zizi. nah dokter udah dapet"-ucap dokter yemima dengan lembut.
"selesai deh, maaf ya dokter ganggu waktu tidurnya zizi. cepet sembuh ya anak gemoy"-ucap dokter yemima kepada zee yang menatapnya dengan mata yang sembab.
"mau pulang hiks pulang mami hiks pulang hiks"-ucap zee kepada shani.
"no no, kalau zizi pulang nanti malah terus di infus loh karena kondisi zizi makin parah"-ucap gracio dengan lembut.
"ya udah dokter sama suster permisi ya, selamat beristirahat zizi sayang"-ucap dokter yemima yang keluar dari ruang rawat zee.
"mami hiks ndak suka hiks sakit hiks"-ucap zee yang menangis. shani pun langsung naik ke atas bangsal zee lalu ia membaringkan tubuhnya dan tubuh anaknya setelah itu ia peluk.
"udah ya sayang nya mami, nanti juga jadi ga sakit, zizi jangan banyak bergerak kalau zizi banyak bergerak nanti yang ada malah berdarah"-ucap shani dengan lembut ia mengusap air mata zee.
"udah yuk mending bobo udah malem banget tuh udah jam dua belas malem"-ucap shani dengan lembut sembari ia mengusap-usap punggung zee dan tak lama anak itu langsung tertidur pulas.
"kamu tidur di kasur aja mas. aku tidur di sini bareng zizi, liat aja anaknya meluk aku kenceng banget"-ucap shan kepada gracio.
"iya sayang. good night istri aku yang cantik, mwah"-ucap gracio mengecup bibir shani sekilas.
"good night too sayang"-balas shani.
"good night little princess nya papi, malaikat kecil nya papi, mwah"-ucap gracio mengecup kening zee yang sudah tertidur pulas.
"eh tapi cici sama kaka udah kamu kabarin belum kalau kita ga pulang karena zizi di rawat?"-tanya shani.
"udah sayang, udah aku chat tapi belum di baca maupun di bales, mungkin mereka sudah tidur"-balas gracio yang mulai tertidur.
__________________
malam takbiran pada kemana nih?
vote nya jangan lupazee u 🦖
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi [END]
RandomHi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!! . Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya. . !NO PLAGIAT! !Baca dan di Vote!