SIXTEEN

2.1K 210 13
                                    

Pagi hari pun telah tiba. Kini shani sedang memasak untuk sarapan pagi mereka dengan di bantu oleh chika dan sahabatnya. Mereka memasak sambil mengobrol, bercerita layaknya teman seumuran, bagi shani hal itu tak jadi masalah baginya, malah ia jadi senang karena ia merasa bahwa ia masih muda dan sedang bercerita dengan teman-teman nya.

"Mami tau ga?"-tanya chika yang sedang memotong wortel.

"Ga tau mami kak, emangnya kenapa?"-tanya shani yang sedang menggoreng ayam.

"Si adek mi malem-malem main game ke ruang gaming nya"-jawab chika.

"Hmm si adek nih, kayaknya perlu mami hukum"-ucap shani.

"Hukum aja tante. Sekalian hukum tuh yang berempat tan, biar mereka kapok"-timpal ashel yang sedang mengiris bawang.

"Kalau christy biar mommy kamu aja shel yang hukum, dan adel, flora, olla, biar orang tua mereka juga yang kasih hukuman, soalnya tante ga ada hak buat beri hukuman ke mereka"-jelas shani, ashel mengangguk paham.

Setelah memasak sambil bercerita, kini mereka sudah selesai makan dan mereka pun menata makanan di meja makan.

"Kakak bangunin dedek sama cici sana, kalian juga bangunin adek kalian ya, mami mau ke kamar mau bangunin papi"-ucap shani beranjak dari meja makan ke kamar nya untuk membangunkan sang suami. Chika dkk bergegas naik ke lantai dua menuju kamar zee untuk membangunkan bocil-bocil nakal itu.

Ceklek
Chika, ashel, indah, oniel, katharina, indira, dan marsha dapat melihat bocil-bocil itu sedang tertidur pulas sambil berpelukan.

"Lucu banget sih mereka"-ucap katharina yang diangguki setuju oleh sahabatnya yang lain. Mereka mendekat ke arah kasur king size milik zee yang terdapat kelima bocah yang sedang nyenyak tidur sambil berpelukan.

"Zoya bangun dek"-ucap chika dengan lembut membangunkan adiknya.

"Del bangun del"-ucap oniel membangunkan adiknya.

"Kitty bangun kitty udah pagi!"-ucap ashel membangunkan sang adik.

"Lla bangun lla"-ucap indah membangunkan olla.

"Flo bangun udah pagi"-ucap kathrina membangunkan flora.

Setelah di bangunkan satu kali saja keempatnya langsung bangun, berbeda dengan yang satunya sangat susah di bangunkan dan masih tertidur nyenyak.

"Zoyaa bangunn adekkk"-ucap chika yang sudah kesal membangunkan adiknya yang tak kunjung terbangun.

"Dekk pliss ayo bangunn udahh pagii inii"-ucap chika frustasi karena adiknya yang begitu pelor.

"Zizi bangun dek, udah pagi ini"-ucap marsha membantu chika membangunkan zee.

"Zee bangun dek"-ucap indah membantu membangunkan zee.

"Zoyaa ayoo bangunn"-ucap kathrina yang ikut frustasi karena zee tak bangun-bangun.

Mereka terus membangunkan zee walaupun mengundang emosi mereka, tak lama pun ada pergerakan dari zee.

"Eungh kakakk"-gumam zee menggeliat kecil.

"Iya zizi ayo bangun dek"-ucap chika dengan lembut. Zee pun terduduk mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk, setelah pengelihatan nya sudah jelas serta nyawanya yang sudah terkumpul chika pun memberikan segelas air putih untuk adiknya, zee pun meminumnya hingga air yang ada di dalam gelas itu kosong.

"Cuci muka sana dek, abis itu kamu bangunin cici ya"-ucap chika pada zee, ia merapikan rambut zee yang menutupi wajahnya sendiri.

"Kenapa enggak kakak aja?"-tanya zee polos.

"Kakak capek dari tadi bangunin kamu ga bangun-bangun, jadi kamu yang bangunin cici, kakak sama yang lain tunggu di meja makan, okey"-ucap chika, sementara zee hanya mengangguk paham.

"Ya udah sana bangunin cici, kakak dan yang lain turun ya dek, mwah"-ucap chika mengecup kedua pipi zee, setelah nya mereka semua turun ke lantai satu dan menunggu di meja makan bersama dengan gracio&shani.

Zee pun beranjak keluar dari kamarnya dan langsung masuk ke kamar cici nya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Cici ge ayo bangun"-ucap zee menggoyangkan lengan gracia agar cici nya itu terbangun.

"Cici nya zoya ayo bangun udah pagi, sarapan cici"-ucap zee yang terus berusaha membangunkan gracia yang masih terlelap.

"Cici gee"-ucap zee yang sudah mulai lelah, ia naik ke atas kasur gracia masuk ke dalam selimut lalu berbaring di samping gracia memeluk cici nya yang masih terlelap.

"Ci ge ayo bangun"-ucap zee dengan suara yang mulai mengecil karena ia merasa ngantuk kembali, sampai akhirnya ia kembali tertidur dengan posisi memeluk cici nya.

"Eungh jam berapa ini"-gumam gracia yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Lah dedek?"-kaget gracia saat ia menoleh ke samping karena ia merasakan ada yang memeluknya.

"Hmm pasti dedek bangunin aku eh malah ikut tidur lagi"-gumam gracia, ia merapikan rambut zee yang menutupi wajah zee, ia usap pipi tembem adiknya, gracia merasa gemas dengan adik bungsunya itu.

Cup cup cup
Gracia terus menciumi seluruh wajah adik bungsunya hingga ada pergerakan dari sang adik yang merasa tidurnya terganggu.

"Cici"-gumam zee menatap gracia yang tersenyum kepadanya, zee menatap dengan tatapan polos yang semakin membuat gracia gemas.

"Ayo turun dek, pasti mami, papi dan yang lain udah pada nungguin"-ucap gracia lembut, zee mengangguk.

"Tunggu sini dulu ya, cici mau cuci muka dulu sebentar"-ucap gracia beranjak menuju kamar mandi. Setelah selesai mencuci muka gracia menghampiri adiknya kembali yang sedang terduduk di pinggir kasur.

"Yuk turun"-ajak gracia menggandeng tangan zee.

Setibanya mereka berdua di meja makan mereka duduk di kursinya masing-masing.

"Kok lama banget sih ci?"-tanya chika yang sudah kesal menunggu cici dan adiknya itu turun ke bawah.

"Hehe maaf chik"-ucap gracia cengengesan.

"Dedek tidur lagi ya di kamar cici?"-tanya gracio lembut, zee mengangguk polos.

"Pantesan lama"-gumam chika pelan namun yang lain dapat mendengarnya.

"Maafin zoyaa ya kak chika"-ucap zee menunduk.

"Hey dedek kok nunduk sayang"-ucap shani lembut, ia angkat dagu anak bungsu nya yang memang duduk di sebelahnya.

"Adik takut, zizi salah mami, kakak marah sama zizi"-ucap zee menatap shani lirih.

"Enggak sayang, kakak ga marah sama zizi kok, jadi zizi ga usah takut okey"-ucap shani lembut menangkup pipi anak bungsu nya, jari lentiknya menghapus air mata putri bungsunya yang turun tak bisa lagi di bendung.

"Udah yuk mendingan kita mulai sarapan nya"-ucap gracio. Lalu mereka semua melakukan sarapan pagi dengan zee yang ga mau makan jadinya shani harus turun tangan menyuapi putrinya itu.
















































































.......................................................................
hallo guyss!! seneng ga aku up nya sekarang?? pastinya kalian seneng kann

ya udah lah di vote nya jangan lupa supaya makin semangat buat up bab selanjutnya..

see u👣

senoo~

oooo!!

senoo~

oooo!!

tunggu duluu.. aku V author dari cerita "Azizi" "Si Bungsu Zoya🦖🚀" "Apa Pantas Bahagia?" "My Possessive Sister" dll pamit undur diri, terimakasih!! tunggu saya kembali!!

Azizi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang