di pagi hari ini tepatnya di kediaman keluarga winata suasana rumah jauh lebih tenang tidak seperti suasana pagi biasanya. hal itu di karenakan para pelajar saat ini sudah libur panjang, jadi tidak ada teriakan-teriakan seperti "mami dasi adek dimana?" "mami kaos kaki adek dimana" "mamii almamater osis kakak dimana?" teriakan-teriakan itu lah yang membuat suasana rumah keluarga winata selalu ramai.
"cicii bangun yuk sarapan"-ucap shani dengan lembut tak butuh waktu lama putri pertamanya itu langsung saja terbangun.
"good morning, mi"-ucap gracia menatap shani dengan tatapan yang masih samar-samar.
"good morning too cici sayang"-ucap shani tersenyum ke arah gracia.
"kamu mau mandi atau cuci muka sama gosok gigi aja?"-tanya shani dengan lembut.
"aku mau sekalian mandi mi soalnya ada kuliah pagi"-ucap gracia yang diangguki shani.
"ya udah kalau udah selesai langsung turun ke meja makan ya. mami mau bangunin adek-adek kamu dulu"-ucap shani keluar dari kamar gracia menuju kamar putri keduanya yang berada di sebelah kanan kamar sang cici.
"kakak bangun yuk"-ucap shani dengan lembut.
"kakak hey bangun sayang"-ucap shani sembari mengusap pipi chika.
"eungh mamii"-gumam chika yang mulai membuka matanya.
"good morning kakak"-ucap shani tersenyum ke arah chika yang sudah terduduk.
"good morning too mami"-balas chika sembari tersenyum.
"dah sana cuci muka dulu abis itu langsung turun ke bawah ya"-ucap shani yang diangguki chika.
"tapi kakak mau mandi dulu deh, mi"-ucap chika.
"oh ya udah kalau kakak mau mandi dulu. nanti kalau udah selesai langsung turun ya, mami mau bangunin adek dulu"-ucap shani pergi keluar dari kamar chika dan masuk ke dalam kamar putri bungsunya yang berada di sebelah kiri kamar sang cici.
"adek sayang bangun yuk, nak"-ucap shani dengan lembut, ia harus sabar jika harus membangunkan putri bungsunya itu yang sangat susah di bangunkan.
"dek bangun yukk"-ucap nya.
"sayangg"-ucap shani yang sudah mulai merasa geram karena putri bungsunya itu belum juga terbangun.
"adek kalau ga bangun-bangun mami siram pake air ya"-ucap shani mengancam agar putrinya itu terbangun.
"eungh iya mami ini adek bangun"-gumam zee yang mulai membuka matanya.
"giliran di ancam kayak gini langsung bangun kamu, dek"-batin shani menatap zee.
"sorry mami. maaf ya adek udah buat mami kesel pagi-pagi gini"-ucap zee menatap shani dengan sendu.
"ututu sayangnya mamii. maafin mami juga ya karena bangunin adek kayak gitu"-ucap shani menangkup pipi zee.
"iya mami. mami kayak gitu juga pasti kesel sama zizi, maaf ya mami zizi susah di bangunin nya"-ucap zee sembari tersenyum, shani yang melihat senyuman manis putrinya pun ikut tersenyum.
"gemesin banget anak mami inii"-ucap shani membawa zee kedalam dekapannya.
"adek mau mandi atau cuci muka aja?"-tanya shani kepada zee dengan lembut.
"adek mau cuci muka aja, mami"-jawab zee.
"ya udah cuci muka dulu abis itu langsung kita turun ya. pasti papi, cici, sama kakak udah nungguin di meja makan"-ucap shani sembari merapikan rambut zee yang berantakan.
"gendong adek ke kamar mandi mami"-ucap zee sembari merentangkan tangannya, shani tersenyum gemas lalu membawa putri bungsunya ke dalam kamar mandi untuk hanya sekedar mencuci muka saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi [END]
RandomHi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!! . Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya. . !NO PLAGIAT! !Baca dan di Vote!