FOURTEEN

2.3K 202 13
                                    

Zee terduduk di sofa yang berada di kamarnya, ia hanya bisa melamun karena ucapan chika tadi.

"Aku salah ya? kakak jadi benci aku?"-ucapnya.

"Maaf kak, maaf ci.. Maaf zoya kayak tadi hanya kesal dengan cici dan kakak aja, tapi kok malah jadi kayak gini"-ucap zee lirih, zee berjalan ke arah balkon kamarnya. Ia melamun menatap langit yang cerah.

Sementara di kamar lain yang tak lain yaitu chika, ia juga melamun memikirkan ucapannya barusan.

"Aku udah buat dedek sakit hati? Aku salah, aku bukan kakak yang baik untuk zizi"-ucap chika.

Shani dan gracio yang baru saja sampai rumah dari belanja di supermarket bingung karena rumah sangat sepi, yang biasanya sangat ramai kini sepi.

"Kemana mereka? Kok sepi banget"-ucap shani.

"Mungkin pada tidur kali"-ucap gracio, shani mengangguk lalu keduanya pergi ke dapur untuk menata belanjaan yang baru saja mereka beli.

Setelah selesai shani dan gracio naik ke lantai atas, namun mereka ga pergi ke kamar mereka, namun mereka pergi ke kamar si bungsu. Saat shani membuka handle pintu dan ternyata terkunci, hal itu membuat shani&gracio bingung "tak seperti biasanya dedek kunci pintu kamarnya" itu lah pikiran mereka.

Tok tok tok
Zee yang berada di balkon kamarnya terkejut dengan ketukan, zee berjalan membukakan pintu kamarnya.

"Dedek kenapa?"-tanya shani menggendong zee duduk di sofa yang ada di kamar zee.

"Loh dek kok hancur?"-tanya gracio yang melihat Lego Marvel Avengers Tower zee hancur di atas meja belajar.

"Cici sama kakak"-ucap zee lirih.

"Kenapa sama mereka berdua?"-tanya shani lembut. Lalu zee menceritakan semuanya, gracio kini menahan amarahnya, apa lagi dengan ucapan chika ke zee.

"Graciaaa chikaaa"-teriak gracio dari depan pintu kamar zee, gracia&chika yang mendengar teriakan papi nya pun mereka keluar dari kamar mereka masing-masing.

"Kenapa pi?"-tanya keduanya.

"Ikut papi ke ruang kerja"-ucap gracio dingin berjalan duluan dan keduanya mengikuti papi nya dari belakang dengan perasaan yang degdegan.

Setelah tiba di ruang kerja gracio langsung duduk di kursinya, gracio langsung menyuruh kedua putrinya duduk di kursi di hadapannya.

"Apa kesalahan kalian?"-tanya gracio datar.

"Ga ada pi, emangnya kita punya salah apa sama papi? Kita berbuat apa sama papi?"-tanya mereka kembali.

Brak
Gracio menggebrak meja kerjanya yang membuat kedua putrinya terkejut.

"PAPI BILANG APA KESALAHAN KALIAN! MALAH KALIAN TANYA BALIK! BODOH!"-bentak gracio, kedua putrinya menunduk.

"Papi tanya apa kesalahan kalian?"-tanya gracio mengulang dengan nada yang masih datar.

"Kita ga tau pi"-jawab mereka berdua yang menunduk ketakutan.

"Ga tau? Kesalahan yang sudah kalian buat ke adik kalian itu kalian ga tau kesalahan kalian? Pintar sekali kalian"-ucap gracio datar.

"Dengan perlakuan kalian membangunkan adik kalian dengan cara seperti itu apakah baik? Itu bisa membuat jantung adik kalian lemah, dengan membangunkan orang yang masih tidur dengan cara melompat-lompat di atas kasur membuat orang tersebut lemah jantung nya dan juga kaget"-ucap gracio datar.

"Dan kalian memberantakkan kamar adik kalian saat adik kalian sedang mandi, dan hal itu membuat lego nya hancur. Kalian sepertinya ga menghargai usaha adik kalian ya? Adik kalian rakit Lego Marvel Avengers Tower itu ga cuma sehari doang.. Kalian malah hancurkan, kasian adik kalian, bukannya minta maaf dan bantu merakit ulang"-lanjut gracio datar, gracia&chika masih diam menunduk.

Azizi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang