Hari yang terus berganti kini semuanya sudah kembali seperti semula, teman-teman Zee dan Chika sudah kembali pulang ke rumah masing-masing.
Di hari Sabtu ini adalah hari libur untuk anak sekolah, hari seperti ini adalah hal yang cocok untuk bersantai di rumah, tapi siapa sangka hal itu tidak bagi seorang Chika yang harus tetap berangkat ke sekolah karena statusnya yang menjadi seorang ketua osis begitupun dengan sahabat nya yang lain. Mereka harus menyiapkan apa aja yang dibutuhkan untuk acara sekolah yang akan dilaksanakan pada hari Senin. Kini Chika sedang melaksanakan sarapan pagi bersama keluarganya sebelum ia berangkat.
"Kakak mau kemana?"-tanya si bungsu Zee yang melihat kakak keduanya itu sudah rapih di pagi hari sementara dia masih mengenakan piyama karena baru saja bangun.
"Kakak mau ke sekolah dek"-jawab Chika.
"Ngapain?"-tanya Zee lagi.
"Kakakmu kan osis dek, ya kalau osis ngapain kalau bukan jadi babu sekolah"-ucap Gracia dengan nada yang sedikit mengejek.
"Kok kakak mau sih di jadiin babu sekolah?"-tanya Zee begitu polos.
"Ya suka suka kakak lah mau jadi apaan"-jawab Chika dengan ketus.
"Kakak udah selesai mi,pi kakak berangkat dulu ya"-ucap Chika mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian.
"Hati-hati ya kak"-ucap Shani yang diangguki Chika.
"Ci, dek aku berangkat ya"-ucap Chika berpamitan dengan kedua saudarinya.
"Aku mau ikut kakak"-ucap Zee tiba-tiba.
"Mau ngapain ikut kakak?"-tanya Chika yang bingung kenapa adiknya tiba-tiba ingin ikut dengannya.
"Ya aku mau ikut aja, bosen di rumah"-jawab Zee.
"Nanti justru kamu yang bosen di sana, dek"-timpal Gracia.
"Mending di rumah aja sama Cici dan mami. Nanti siang kita ke mall"-ucap Gracia lagi.
"Nah bener tuh kata Cici. Mending di rumah aja ya sama mami dan Cici"-ucap Chika.
"Ya udah deh aku di rumah aja. Kakak hati-hati ya bawa mobilnya, dan semangat kakak, mwah"-ucap Zee tersenyum mengecup pipi sang kakak. Chika tersenyum atas perlakuan manis adiknya.
"Iya sayang, kakak berangkat dulu ya adek. Jangan nakal ya di rumah, jangan buat mami dan Cici pusing karena tingkah kamu. Lucu banget sih adik aku, pipi nya itu loh gembul banget, mwah mwah"-ucap Chika tersenyum mengusap kepala Zee setelah nya ia kecup kedua pipi adiknya itu. Setelah itu Chika melangkah keluar rumah dan berangkat dengan mengendarai mobil nya.
"Ya udah papi berangkat ya"-ucap gracio.
"Sayang aku berangkat ya"-ucap gracio mengecup kening Shani.
"Hati-hati mas"-ucap Shani yang diangguki gracio.
"Cici, adek, papi berangkat kerja dulu ya. Jangan nakal ya dek, Cici jagain adiknya"-ucap gracio mengecup kening kedua anaknya secara bergantian.
"Dadah papi"-ucap Zee melambaikan tangannya yang tentu di balas oleh gracio. Kini di rumah hanya tersisa Shani, Gracia dan Zee. Dengan tersisa nya tiga orang di rumah tentu saja tidak membuat suasana rumah menjadi sepi, suasana rumah tetaplah ramai dari celotehan si bungsu Winata.
Saat ini Gracia dan Zee sedang menonton sementara Shani sedang membereskan bekas tadi sarapan.
"Cici, kenapa spiderman ada jaringnya?"-tanya Zee yang membuat Gracia bingung harus menjawab apa. Karena tak mau di tanya dan tentu ia tidak bisa menjawab pertanyaan aneh dari adiknya itu ia langsung mengganti film nya. Karena film yang mereka tonton adalah film THE AMAZING SPIDER-MAN
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi [END]
RandomHi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!! . Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya. . !NO PLAGIAT! !Baca dan di Vote!