seperti biasa, pagi hari ini selalu ada saja drama di keluarga WINATA, yang sudah menjadi ciri khas di keluarga ini ketika pagi hari. seperti saat ini si bungsu zee yang terus merengek kepada kakak pertama dan keduanya itu dan hal itu membuat keempatnya lelah dengan zee yang tantrum padahal masih pagi.
"kakakkk pliss ziziii ikutt yaaaa"-ucap zee dengan puppy eyes nya.
"no dedek! kakak ada pemotretan dan itu akan memakan waktu yang lama. nanti kalau kamu bosan terus tantrum jadinya pekerjaan kakak terganggu dan kakak bisa kena masalah dengan manajemen"-ucap Chika dengan lembut agar adiknya memahami.
"ya udah zizi ikut ci ge aja. boleh kan ci?"-ucap zee bertanya kepada gracia.
"maaf ya dek, ga bisa. cici di kantor juga mau ada meeting, terus lama takutnya kamu juga nanti bosan di sana"-ucap Gracia.
"humm zizi mau ikut, zizi bosan di rumah sendirian"-ucap zee lirih.
"kan ada mami, dedek main sama mami aja ya sayang"-ucap Shani dengan lembut sembari ia usap kepala putrinya.
"nah bener tuh kata mami, kan adek di rumah ada mami. so adek main aja sama mami"-ucap Gracia menimpali.
"kakak janji deh nanti pulangnya beliin adek ice cream"-ucap Chika membujuk adiknya.
"cici juga janji dehh nanti pas cici pulang cici beliin adek cokelat dan cemilan yang banyak"-ucap Gracia.
"gimana setuju ga?"-tanya Gracia dan Chika secara bersamaan.
"humm okay zizi di rumah aja sama mami"-ucap zee tersenyum paksa.
"makasih adekk"-ucap kedua kakaknya memeluk zee.
"pinter anak papi"-ucap gracio mengusap kepala putri bungsunya.
"ya udah kalau gitu papi berangkat ke kantor dulu ya cantiknya papi, mwah"-ucap gracio dengan lembut dan diakhiri mengecup kening dan kedua pipi sang anak bungsu.
"sayang aku berangkat ke kantor dulu ya"-ucap gracio yang diangguki Shani.
"Cici, kakak papi berangkat duluan. kalian berdua bawa mobilnya hati-hati ya, jangan ngebut"-ucap gracio memberi pesan kepada kedua putrinya setelah itu ia melenggang pergi meninggalkan rumah dan sisa lah Shani dan ketiga putrinya.
"ya udah kalau gitu cici pamit ya, mi"-ucap Gracia menciumi punggung tangan Shani lalu ia peluk sang ibu.
"hati-hati dan semangat meeting nya ya Cici"-ucap Shani dengan lembut sembari ia usap kepala sang putri sulung.
"Cici berangkat duluan ya, chik"-pamit gracia kepada chika ia peluk adik pertamanya itu.
"hati-hati ya ci, semangat juga ci meeting nya"-ucap Chika tersenyum ke gracia.
"you too dek"-balas gracia tersenyum.
"hai adek nya cici, kesayangan nya cici. cici berangkat dulu ya, kamu jangan nakal. harus nurut kata mami dan jangan buat mami pusing karena tingkah kamu yang random ya sayang"-ucap Gracia dengan lembut ia peluk adik bungsunya.
"humm cici jangan lama-lama, zizi mau main bareng cici dan kakak, zizi bosan main sendirian terus, zizi kesepian ga ada teman mainnya di rumah"-ucap zee lirih di dalam dekapan Gracia.
"maaf ya kalau cici sibuk sampai-sampai adek cici ini kesepian dan ga ada teman main. nanti kalau cici udah pulang kita main bareng ya."-ucap Gracia mengusap kepala Zee.
"Zee sayang Cici"-ucap Zee.
"cici jauh lebih sayang zee, mwah"-balas gracia mencium pipi zee.
"ya udah cici berangkat ya. dadah dedek''-ucap gracia melambaikan tangannya yang dibalas Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azizi [END]
RandomHi, this is the author's new story, come on, read it and help vote!! . Kisah Seorang Gadis Kecil Kesayangan Keluarganya. . !NO PLAGIAT! !Baca dan di Vote!