HELLO HUSBAND || NOMIN

Hello Husband - 08

HELLO HUSBAND

⛒
⛒
⛒

Pagi ini Jaemin bersiap untuk membangunkan Jisung karena hari ini adalah hari pertama Jisung masuk ke sekolah. Sudah genap tiga tahun pula umur Jisung, anak itu juga semakin lancar berbicara meskipun kadang masih tidak jelas.

Jaemin duduk di pinggiran kasur, mulai membangunkan Jisung dengan cara yang lembut hingga menggelitik beberapa bagian tubuh sang anak.

"Ihhhh Bunaaa...gelii..." Rengek Jisung yang mau tidak mau harus terbangun untuk menghindar.

"Ayo bangun, hari ini kan Jie sekolah. Sudah jam tujuh."

"Besok ya sekolahnya, Jie ngantuk."

"Habis pulang sekolah kita kan mau main-main sama Onty Echan. Ayo bangun sayangnya Buna."

Jisung menghela napas pasrah. Ia beranjak kecil untuk berhambur dalam pelukan Jaemin.

"Uluhhh, masih ngantuk ya?"

Anggukan Jisung berikan. Tak lama setelah itu, Jeno datang dengan setelan kaos putih polosnya dan celana hitam panjang.

"Jisung, ayo sini mandi sama Daddy."

Jisung yang masih mengantuk pasrah saja saat Jeno menggendong tubuh kecilnya dan membawanya ke dalam kamar mandi yang menyatu dengan kamar itu.

Jaemin tidak akan khawatir karena Jeno cukup pintar dalam mengurus Jisung. Jeno itu bisa dibilang terlalu perfect, tidak hanya pintar bekerja tetapi mengurus rumah atau mengurus anak pun pria Jung itu cukup ahli.

Walaupun satu kekhawatiran Jaemin, Jeno tidak cukup pintar jika sudah berada di dapur meskipun pemilik restoran sekalipun. Bukannya tidak pintar memasak, Jeno cukup pintar hanya akan berakhir berantakan saja.

Tawa dan protes dari Jisung terdengar dari dalam kamar mandi, Jaemin sedikit geleng-geleng kepala. Entahlah, terkadang Jeno itu bisa menjadi pribadi yang dingin dan menyebalkan, terkadang pula Jeno bisa menjadi sosok yang baik hati dan seorang ayah yang jahil pada anaknya.

Hampir membutuhkan waktu sepuluh menit, akhirnya Jeno keluar sembari menggendong tubuh basah Jisung yang terbalut dengan handuk.

"Buna, masak Daddy bilang bebek Jie jelek. Bebek Jie kan lucu." Adu si kecil.

"Hewan bermulut moncong seperti itu lucu? Berisik pula." Ucap Jeno.

"Lucu tau! Bebeknya diem kalau Daddy ndak ganggu. Jie mau minta Buna belikan bebek-bebek lagi pulang sekolah nanti."

"Untuk apa?" Tanya Jeno, masih kesal karena ia hampir terjatuh akibat mainan bebek itu.

"Jie mau ternak bebek, hihi..."

Jeno memberikan Jisung pada Jaemin, membiarkan sang anak yang tak berhenti berceloteh itu dipakaikan pakaian rapi untuk hari pertamanya sekolah.

"Daddy,"

"Hm?" Sahut Jeno yang setia memerhatikan sang anak.

"Umul Jie kan-"

"Umur sayang." Koreksi Jaemin.

"Iya umur Jie kan balu tiga tahun, kenapa Jie halus pelgi ke sekolah?"