Hello Husband - 25

2.6K 171 22
                                    

HELLO HUSBAND



Jaemin berjalan menyusuri koridor sekolah, dia ingin memberikan sedikit surprise kepada Jisung dengan menjemput putranya itu langsung ke kelas.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan anak-anak lain pun sudah mulai berhamburan keluar kelas. Senyumannya terukir begitu melihat beberapa murid keluar dari kelas Jisung.

Namun, perhatiannya tertuju pada tiga orang murid yang masih berpakaian olahraga dan salah satu diantara mereka membawa tongkat bisbol serta satu lagi menyampirkan sebuah jaket yang membuat Jaemin teringat pada Jisung.

Langkah Jaemin terhenti di depan kelas sang anak. Senyuman yang semula terukir indah itu perlahan memudar. Pandangannya menatap ke dalam kelas, di mana hanya tersisa putranya saja di sana.

Jisung terlihat berjalan tertatih menuju ke bangkunya, membereskan barang-barangnya sembari sesekali mengusap air mata yang terus mengalir. Anak itu terdiam sejenak, merapikan sedikit pakaiannya dan berbalik kemudian tersenyum.

Memakai tas sekolahnya dan mulai berjalan keluar dengan pandangan yang  terarah ke bawah, belum menyadari kehadiran sang Buna di depan kelasnya.

"Eoh, Buna?" Jisung berhenti di ambang pintu.

Senyumannya terukir lebar dan indah tetapi entah mengapa justru membuat Jaemin merasa sedih.

"Buna tumben sekali datang ke kelas Jie? Kenapa tidak menunggu di tempat biasa saja?"

"Memangnya Buna tidak boleh menghampiri anak Buna di kelasnya?"

"Boleh kok, hehehe. Buna sudah bertemu dengan Yeri ssaem kan? Apa Daddy juga ikut?"

"Iya, opa mu bahkan juga ada di sini."

"Sungguh? Opa jae berada di Busan?"

Jaemin mengangguk, mengusak kecil pucuk kepala sang putra. Pandangannya melirik ke arah leher Jisung dan melihat luka lebam di ujung mata dan bibir Jisung.

"Jie bertengkar lagi ya, nak?" Tanya Jaemin.

Jisung segera menggeleng. "Jie kan sudah berjanji tidak akan nakal lagi. Jika tidak percaya tanya saja pada Yeri ssaem. Jie tadi jatuh saat lari, muka Jie yang jatuh duluan jadi luka." Jelas sang anak.

"Kasihan sekali anak Buna, nanti di rumah Buna obati. Terimakasih ya karena sudah menjadi anak baik."

"Iya Buna."

"Yasudah, ayo kita pergi. Daddy mu pasti sudah menunggu bersama opa."

Jaemin mengambil tas Jisung untuk ia bawa dan membiarkan anak itu berlari lebih dulu menghampiri Jeno dan Jaehyun.

"OPAA!"

Jaehyun menerima tubuh yang menghambur ke arahnya, menggendong tubuh Jisung yang sebenarnya sudah tidak pantas menerima perlakuannya saat ini.

"Opa kenapa bisa ada di sekolah Jie?"

"Kenapa ya? Opa tidak tahu, Opa nyasar tadi."

"Hush, Opa itu pintar masak baca maps saja tidak bisa. Kalah dong dengan Jie."

Jaehyun terkekeh pelan. Menyadari luka lebam yang berada di wajah cucunya, segera ia bertanya.

"Jisung, kenapa wajahnya jelek begini hm?

"Jie tidak bertengkar kok, sungguh. Ini tadi Jie jatuh saat olahraga makanya jadi merah-merah." Jisung menjawab dengan segera sembari menatap pada Jeno seolah memberi penjelasan agar Daddy-nya tidak marah.

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang