Hello Husband - 14

1.8K 122 17
                                    

HELLO HUSBAND



Hyunjin membuka helmnya dan menoleh ke arah sang lawan yang sepertinya sedang dalam keadaan tidak baik. Menjadi sahabat Jaemin sejak lama tentu membuat Hyunjin cukup mengerti bagaimana perilaku Jaemin saat sedang marah maupun sedih.

Tapi dirinya tidak sefrontal Felix yang akan bertanya panjang lebar, atau Renjun yang terkadang sedikit menggunakan cara ekstrim agar Jaemin bercerita, bahkan Haechan yang terlihat bodoh sekalipun akan selalu menyelidiki diam-diam penyebab rusaknya mood Jaemin dan membalasnya seorang diri tanpa pernah bertanya sekalipun pada Jaemin tentang suasana hatinya.

Haechan sangat paham tanpa harus bertanya karena dialah yang paling lama berteman dengan Jaemin dibandingkan Renjun, Hyunjin, maupun Felix.

"Aku cukup menghabiskan banyak uang hanya untuk mengisi bensin."

"Akan aku ganti." Sahut Jaemin.

"Menyewa sirquit ini juga membutuhkan banyak dana."

"Sudah aku katakan aku akan mengganti semua kerugianmu, mengerti?!"

Hyunjin justru tertawa saat Jaemin menyentaknya. Well, kali ini siapa yang berani mengusik singa tidur di dalam diri Nakamoto Jaemin?

"Ah ya, aku baru ingat. Ini tempat sirquit pertandinganmu dengan Jackson kan?"

Jaemin hanya menoleh tanpa menjawab.

"Kau tahu, aku sempat diberitahu salah satu petugas jika dua tahun yang lalu ada pertandingan balapan maut. Benar-benar tidak ada penonton sama seperti kita hari ini. Lalu pagi harinya petugas itu menemukan seorang pria yang sudah sekarat, terkapar di jalanan sirquit dengan penuh luka."

"Jangan bercerita horor jika kau saja sedang berada di atas sirquitnya." Balas Jaemin malas.

"Ini sungguhan. Tidak ada yang tahu siapa yang menyewa sirquit malam itu. Aku sempat mengira itu-"

"Aku dan Jackson?" Tebak Jaemin.

"Ya itu juga salah satunya. Sekitar dua tahun lalu kau bertanding dengan Jackson untuk membalas kecelakaan yang dialami Felix kan?"

"Dan berujung aku yang celaka. Buktinya aku masih hidup. Sudahlah, jangan penasaran dengan rumor atau kau bisa berakhir terjerat ke dalam masalahnya."

Jaemin kembali memakai helmnya dan melajukan motornya untuk keluar arena sirquit. Hyunjin tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti ke mana Jaemin akan pergi.

Jika sampai terjadi sesuatu, sudah pasti Hyunjin yang akan mendapatkan masalah.

Jaemin membawa dirinya untuk menuju ke salah satu bar. Jangan salah sangka, Jaemin bukan seorang pemabuk menjijikkan yang akan selalu datang ke bar setiap ada masalah.

Jaemin peminum tetapi ia tidak terlalu suka mengonsumsi alkohol meski toleransi alkoholnya cukup tinggi.

"Kau bawa uang tidak?" Tanya Hyunjin yang kini sudah mensejajarkan langkahnya dengan Jaemin.

"Kau kan ada."

"Sialan, aku tidak membawa uang sebanyak itu bodoh. Bar ini terlihat mahal sekali, bagaimana jika satu alkoholnya seharga satu juta won?"

Jaemin tak menanggapi ucapan bodoh itu. Kini justru langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang cukup familiar untuknya.

"Kenapa kau memandangi wanita itu? Kau mengincarnya?" Hyunjin bertanya.

"Jangan bodoh. Aku bahkan tidak sudi bersentuhan dengan jalang-jalang di sini." Jaemin melanjutkan langkah.

Memutuskan untuk duduk di salah satu tempat VIP, alih-alih memesan alkohol, Jaemin memilih untuk pesan jus jeruk begitupun dengan Hyunjin.

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang