Hello Husband - 12

2K 123 4
                                    

HELLO HUSBAND



Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa kini umur Jisung hampir menginjak lima tahun. Jaehyun dan Taeyong sudah menyiapkan sebuah pesta kecil-kecilan untuk merayakan hari jadi cucu kesayangan mereka.

Dan kini Jeno, Jaemin, dan Jisung sudah berada di kediaman Jung sejak satu jam yang lalu. Jisung langsung dimonopoli oleh Jaehyun dan entah ke mana sang kakek membawanya pergi.

"Mama dengar Jisung sempat membuat masalah di sekolah ya?"

"Masalah anak-anak, itu hal biasa." Balas Jaemin.

"Hal biasa yang sampai menghubungiku, begitu?" Sahut Jeno.

"Anak-anak perempuan itu bertengkar karena Jisung memberikan makanan yang mereka berikan pada orang lain. Anakku itu sudah menjadi pangeran sekolah asalkan kau tahu." Jaemin membela tentu saja.

"Dia bersikap kasar pada teman-temannya sendiri. Setidaknya jika tidak suka kan bisa menolak baik-baik."

"Kau pikir sikap menjengkelkannya turun dari siapa? Lagipula siapa yang tidak kesal jika diganggu terus menerus."

Satu lagi hal yang berubah bagi Jeno setelah menikah dengan Jaemin, Jisung putranya akan mendapatkan perlindungan otomatis dari Jaemin saat Jeno memarahinya. Alhasil justru Jeno dan Jaemin lah yang berdebat.

"Kalian ini benar-benar." Taeyong geleng-geleng kepala. "Mama tidak akan mengundang banyak tamu besok, jadi Mama harap Jisung bisa nyaman dengan pestanya."

"Akan aku pastikan." Ucap Jeno.

"Ngomong-ngomong, kalian berdua tidak berniat untuk memberikan Jie adik? Sudah dua tahun loh."

Jaemin tersenyum canggung, sudah dua tahun saja rupanya.

"Itu....Nana kan tidak bisa hamil, Ma." Balas Jaemin.

"Semua hasil sudah terlihat jelas sayang, kau bisa hamil dan semuanya baik-baik saja. Apa kalian masih belum bisa berdekatan?"

Taeyong tahu, putranya berbohong sejak awal mengaku bahwa Jaemin adalah kekasihnya dan tentu saja Taeyong pun tahu pernikahan Jeno dan Jaemin terpaksa dilakukan karena sebuah perjodohan. Awalnya Taeyong merasa khawatir keputusannya salah akan tetapi setelah melihat jika hubungan Jaemin dan Jeno baik-baik saja selama dua tahun terakhir membuat Taeyong merasa lega.

"Jisung masih kecil, aku masih belum bisa memberi banyak perhatian padanya."

"Itu karena kamu sibuk sama pekerjaan yang sebenernya bisa kamu handel dari rumah." Sahut Taeyong langsung.

"Mama..."

"Baiklah, Mama juga tidak memaksa. Mama sudah cukup senang jika cucu Mama bahagia karena memiliki orang tua lengkap. Lagipula Jaemin lebih baik dari si pelacur itu."

"Mama sudah cukup." Henti Jeno.

"Kenapa? Kamu masih mau bela perempuan itu?"

"Dengan Mama terus berkata buruk tentang Jiyeon, Mama sama saja menghina ibu kandung Jisung." Ucap Jeno.

"Perempuan itu sudah menerima karmanya, dia hanya menginginkan uang kamu dan sengaja menjebak kamu. Mama sudah katakan, beri saja apa yang dia mau dan pergi dari hidup kamu. Tapi apa? Mama capek Jeno, Mama gak bisa liat kamu terus-terusan hidup untuk orang lain."

"Aku hidup untuk putraku, Mama jangan lupakan itu." Tegas Jeno.

"Mama tau, Mama juga tidak membenci Jisung karena bagaimanapun dia tidak bersalah. Mama hanya benci kenapa kamu harus selemah itu. Pernikahan itu dijalani untuk mencari kebahagiaan bukan untuk mencari kesengsaraan."

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang