Hello Husband - 11

1.9K 110 5
                                    

HELLO HUSBAND



Jisung langsung melepaskan pegangan tangannya dari Jeno dan berlari masuk ke kamar Jaemin. Jeno membiarkannya, meletakkan tas sekolah Jisung lalu beranjak menuju ke dapur.

"BUNAAAA!!!"

Jisung langsung memeluk Jaemin yang kini sedang bersantai di atas kasurnya dengan kedua kakinya yang ia luruskan karena masih dalam fase penyembuhan.

"Jie pulang lebih awal? Tidak makan dulu bersama Daddy?" Jaemin membalas dengan mengelus lembut punggung anak itu.

"Buna dari mana aja? Jie kila Buna pelgi, Jie pasti nakal ya kemalin sampe Buna ndak pulang temenin Jie tidul." Ucap anak itu dengan wajah sedihnya.

"Buna ada sedikit urusan. Maaf ya, kata Daddy kemarin Jie menangis terus cari Buna ya?"

Bocah itu mengangguk. Berlari ke sisi lain ranjang Jaemin lalu naik dan mendekat pada sang Buna.

"Daddy bilang Buna masuk hospital, Buna sakit apa? Telus tangan Buna kenapa ada luka-lukanya?"

"Eumm, Buna kecelakaan hehe." Balas Jaemin.

"Ish, Buna kalau pelgi bial Daddy antal saja. Buna naik apa? Taxi? Ayo tunjukin sama Jie siapa sopilnya, Jie mau malahin." Ucap Jisung menggebu.

"Ini salah Buna kok, Buna yang tidak lihat-lihat waktu menyebrang jalan." Jaemin sedikit berbohong, tidak mungkin dirinya jujur jika kecelakaan yang ia alami adalah kecelakaan motor akibat balapan.

"Buna jangan sakit, Jie ndak mau Buna sepelti Daddy yang ndak bangun-bangun waktu sakit." Jisung kembali memeluk Jaemin.

"Buna hanya butuh istirahat dua atau tiga hari lagi, jadi Buna minta maaf ya sama Jie kalau belum bisa masakin Jie sarapan terus siapin Jie buat sekolah." Jaemin mengelus surai rambut Jisung dan mengecupnya beberapa kali.

"Jie bisa sendili kok, Jie pintar kalena Daddy yang ajal."

Jaemin akui, bocah yang sudah menginjak umur tiga tahun itu cukup mandiri dengan segala kebutuhannya. Didikan Jeno memang berhasil membuat Jisung tidak mudah bergantung pada orang lain.

"Jisung, ganti baju dan makan. Daddy sudah bilang padamu untuk cuci tangan lebih dulu setelah pergi dari luar kan?" Jeno masuk sembari membawa nampan kecil berisi air putih dan semangkuk sup ayam.

"Jie mau makan di sini saja, Jie mau sama Buna."

"Boleh, tapi Jie harus ganti baju dulu."

Bocah itu mengangguk patuh dan segera turun dari ranjang lalu berlari keluar kamar.

"Makan sup nya lalu minum obatmu." Jeno meletakkan nampan itu di atas nakas.

"Kau baik sekali padaku." Ucap Jaemin sembari tersenyum pada Jeno.

"Kau belum bisa pergi ke manapun jadi hanya aku yang bisa membantumu. Bersikap baiklah."

"Arraseo ahjussi, Nana akan menjadi kucing baik dan penurut." Satu alis Jeno terangkat melihat tingkah aneh Jaemin.

Jaemin mengambil sup itu dan memakannya sementara Jeno kini sudah duduk di salah satu kursi yang tersedia sembari bermain dengan ponselnya.

Disaat Jaemin sakit seperti ini Jeno tak keberatan mengambil alih untuk mengurus Jisung, toh selama ini dirinya jugalah yang mengurus Jisung sendirian. Untuk pekerjaan rumah, Jeno pun cukup mandiri.

Sebagai pemilik restoran tentu saja Jeno memiliki bakat untuk memasak. Rasanya memiliki pasangan hidup seperti Jeno tidak perlu mengkhawatirkan apapun.

"Sore nanti aku akan memanggil bibi untuk datang, aku harus pergi ke restoran." Ucap Jeno.

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang