Hello Husband - 18

2.3K 140 9
                                    

HELLO HUSBAND



Jaemin memasuki ruang rawat Jeno dengan membawa sekantong plastik berisi makanan. Suaminya terpaksa menginap dan menjalani operasi radang usus yang ternyata keadaannya sudah cukup parah.

Segalanya harus tertunda termasuk jadwal mereka untuk kembali ke Busan. Jaemin sendiri tidak masalah, bahkan Jisung belum mengetahui jika ayahnya sedang dirawat di rumah sakit. Akan tetapi Jaemin sudah berpesan pada Haechan untuk memberitahu Taeyong ataupun Jaehyun dan menyuruh kedua mertuanya untuk tidak khawatir dan fokus menjaga Jisung.

"Kau kembali?"

"Kau pikir?" Jaemin mendecak kecil lalu mengambil kursi untuk ia letakkan di dekat ranjang Jeno.

"Makan roti saja tidak akan membuat perutmu kenyang. Aku akan pesankan makanan."

Jaemin langsung memukul pelan tangan Jeno saat Jeno hendak mengambil ponselnya di atas nakas.

"Setidaknya aku menyayangi ususku dengan tetap memberikannya asupan." Sindir Jaemin.

Jeno hanya balas tersenyum. Mengamati Jaemin yang sibuk membuka bungkus roti dan memakannya.

"Maafkan aku jika kau harus repot mengurus sekolah Jisung karena kita tidak bisa kembali besok ke Busan."

"Hanya meminta izin dua atau tiga hari lagi pada gurunya, bukan masalah."

"Kau tidak marah kan?" Tanya Jeno.

Jaemin mendecak lagi. "Tidak, hanya aku kesal padamu. Sudah aku bilang waktunya makan ya makan, jika sudah begini aku juga yang repot."

"Aku sudah memintamu untuk pulang dan tidur di rumah saja."

"Dan meninggalkanmu di sini sendiri? Orang-orang akan berpikir aku pasangan tidak beradab." Kesal Jaemin.

"Tidak ada orang di sini."

"Haha, terserah kau saja." Jaemin kembali memakan roti di tangannya.

"Kau—"

"A-pa?" Jaemin spontan menyahut.

"Jangan berpikir kau bisa bertemu dengan teman-teman berandalmu itu karena kau masih berada di Seoul." Ucap Jeno setelah menyadari bahwa Jaemin sempat tersenyum licik.

"Aku hanya bertemu Haechan dan Renjun. Memangnya kau kenal teman-temanku yang lain?"

"Bahkan data-data tentang mereka saja aku tahu."

"Sialan. Pasti Ayah ku kan yang memberitahukannya padamu?!"

Jeno hanya bergidik acuh. Na Jaemin ini rupanya benar-benar tipe orang pembangkang yang bisa melakukan segala trik licik hanya untuk bersenang-senang.

Tentu Jeno sudah mulai memahaminya, ia sudah menikah dengan anak tunggal Nakamoto itu bukan setahun dua tahun.

"Jaemin-a." Panggil Jeno.

"Apa?!" Jaemin menyahut kesal.

"Tidak bisakah kau meninggalkan hobi burukmu itu? Sekarang hidupmu bukan hanya tentang dirimu saja."

"Aku.." Jaemin bingung harus menjawab apa.

"Jika kau memang menyukai balapan, kau bisa melakukannya di sirkuit resmi. Kau bisa ammeberitahuku, tidak perlu diam-diam pergi dan melakukannya sendiri."

"Terlalu banyak hal merepotkan jika aku menggunakan sirkuit resmi. Aku hanya berpikir aku perlu bersenang-senang tanpa harus mengurus banyak hal."

"Sekarang kau tanggung jawabku, aku mengambilmu dari ayahmu untuk aku jaga seumur hidup. Jika kau tidak bisa bekerjasama seperti ini lantas aku harus bagaimana untuk mencegahmu? Aku pun tidak ingin kau celaka dan membuat Jisung sedih."

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang