Hello Husband - 26

1.2K 130 14
                                    

HELLO HUSBAND



Yeri tersentak begitu keluar dari kantor guru dan bertemu dengan Jaehyun di depannya. Wali kelas Jisung itu langsung menyapa dengan canggung.

"Selamat pagi Tuan Jung."

"Pagi." Balas Jaehyun malas.

"Apakah Tuan Jung ada keperluan dengan salah satu guru di sini? Biar aku bantu panggilkan."

"Tidak, aku ingin memberikan ini padamu." Jaehyun menyerahkan dua lembar kertas yang telah dilipat rapi kepada Yeri.

"A-apa ini?"

"Berikan surat ini kepada wali murid Jihoo, Hyunsuk, dan Gisel. Jika mereka tidak segera membawa anak mereka keluar dari sekolah ini, beritahukan pada mereka untuk menemui ku langsung." Perintah Jaehyun.

"Tuan tapi... bukankah ini berlebihan? Maksudku, kita bisa bicarakan baik-baik. Mereka masih anak-anak, masalah yang terjadi pasti bisa diselesaikan." Ucap Yeri.

"Justru karena mereka masih anak-anak, perlu untuk diperhatikan lagi agar anak-anak seperti mereka tidak melakukan kejahatan pada teman-temannya yang lain. Cukup cucuku saja yang menjadi korbannya di sini."

"Tuan Jung, kita bisa bicarakan ini lagi. Aku akan memanggil wali murid mereka." Bujuk Yeri.

"Aku sudah berbicara dengan kepala sekolah dan ini adalah keputusanku. Aku tidak akan mencabut seluruh sahamku di sekolah ini asalkan anak-anak itu menerima hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka."

Yeri mendecak, sungguh dirinya tidak ingin berakhir seperti ini. Sebagai seorang guru dan wali murid tentu Yeri berusaha mencari segala cara agar anak didiknya berhubungan baik satu sama lain termasuk para wali murid.

Tetapi Yeri hanyalah seorang guru, berhadapan dengan Jaehyun terlebih berdebat akan sangat merugikan untuknya.

"Semua itu terserah padamu. Satu hal yang pasti, Jung Jisung akan keluar dari sekolah ini."

"A-apa?" Yeri kembali terkejut.

"Aku permisi."

Yeri termenung sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk mengejar Jaehyun.

"Tuan Jung tunggu!"

Jaehyun mendecak, terpaksa dia berhenti dan berbalik untuk menatap pada wali kelas Jisung.

"Tuan Jung, aku mengerti kekecewaanmu tapi tolong jangan ambil keputusan pendek. Jika Jisung keluar, dan jika anak-anak itu keluar bagaimana tanggapan dari anak-anak yang lain? Mereka akan kehilangan teman-temannya atau bahkan wali murid yang lain bisa saja menganggap jika sekolah kita menggunakan sistem kasta untuk mendidik para murid-murid." Ucap Yeri.

"Kenapa kau baru menanyakan hal itu sekarang? Kau dan guru-guru lain hanya diam saja saat kasus Jisung dan Gisel hanya karena orang tua Gisel menjabat sebagai investor tertinggi di sekolah ini. Sudah jelas-jelas Gisel yang memulainya tapi kalian semua tutup mulut."

"Tuan Jung bukan itu maksudku, aku—"

"Jisung adalah cucuku, meskipun aku tidak tinggal dengannya tapi aku tetap bisa mengawasinya kapanpun aku mau. Orang tuanya memasukkan Jisung ke sekolah ini dengan harapan begitu tinggi, tapi nyatanya apa? Sekolah terbaik di Busan bahkan jauh lebih buruk dari yang aku kira."

"Tuan, aku hanya ingin menyelesaikan masalah ini secara baik-baik."

"Jika setara sekolah dasar saja kalian membiarkan kasus bullying, bagaimana anak-anak itu lulus nantinya?"

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang