Hello Husband - 19

2K 130 9
                                    

HELLO HUSBAND




Jeno memojokkan tubuh Jaemin ke tembok, meraih tengkuk Jaemin yang langsung ia berikan sebuah lumatan. Lumatan lembut yang semakin terasa panas bukan main.

Lenguhan Jaemin berulang kali membuat tubuh Jeno merinding. Sungguh, saat menjamah tubuh Jiyeon kala itu saja Jeno sama sekali tidak merasakan kenikmatan seperti ini.

"Eeeuummhh..."

BRAK!

"Daddy!"

Tubuh Jeno spontan di dorong menjauh oleh Jaemin. Lagi dan lagi, Jisung selalu datang di waktu yang tidak tepat.

Jaemin melayangkan tatapan tajam pada Jeno. Suaminya itu bilang jika Jisung sudah tidur? Tapi nyatanya?

Jeno balas menggedikkan bahu namun dengan cepat dirinya menunduk, merasa lega jika ia sempat memasang celananya lagi tadi.

"Jie kenapa belum tidur? Ada apa sayang?" Jaemin menghampiri sang anak.

"Jie takut Buna, Jie mau tidur sama Buna sama Daddy aja."

"Mimpi buruk lagi?"

Jisung menggeleng. "Takut saja. Jika mainan Jie bergerak sendiri bagaimana?  Seperti di film yang kemarin Jie tonton bersama Uncle Melk. Tadi saja Jie dengar suara aneh-aneh, Jie takut..."

"Begitu ya? Yasudah ayo Jie tidur, besok kan harus bangun pagi."

Jisung mengangguk dan segera beranjak ke atas kasur kedua orang tuanya. Jaemin melirik pada Jeno sejenak sebelum menemani sang anak tidur.

Melihat raut wajah Jeno rasanya Jaemin sungguh merasa bersalah. Tapi mau bagaimana lagi?

Jeno mendecak dalam hati, ia memilih untuk duduk di salah satu kursi kamarnya dan bermain ponsel sembari menunggu Jaemin menidurkan Jisung.

Tidak butuh waktu lama untuk menidurkan Jisung karena mata anak itu sudah terlihat mengantuk sekali. Jaemin kembali melihat ke arah Jeno yang ternyata masih sibuk bermain ponsel.

"Jeno." Panggil Jaemin sembari beranjak turun dari kasur.

"Sudah?"

Jeno meletakkan ponselnya kembali. Berdiri untuk berhadapan dengan Jaemin.

"Jika ingin melanjutkannya kita bisa ke kamar lain. Tidak papa." Ucap Jaemin sedikit malu.

"Di sini saja."

"Apa?!" Jaemin memekik pelan, menatap meminta penjelasan.

Di sini? Yang benar saja.

"Jeno tapi—"

Terlambat.

Bibir Jaemin sudah lebih dulu dilumat oleh Jeno dengan penuh nafsu seolah nafsu yang sempat tertahan tadi tersalurkan seluruhnya.

"Sudah aku bilang jangan di sini bodoh!" Umpat Jaemin begitu ciuman mereka terlepas.

"Cukup tahan desahanmu."

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang