Hello Husband - 16

1.8K 128 1
                                    

HELLO HUSBAND



Lagi dan lagi Jaemin harus terdampar di kediaman mertuanya karena malam ini ia harus menghadiri sebuah acara penting bagi sahabat dan kakak iparnya.

Seharusnya Jaemin turut senang akan tetapi dirinya memilih untuk menepi seorang diri. Moodnya hancur sejak sore tadi dan membuat Jaemin kini hanya memandang lesu sekitarnya.

"Hah..." Helaan napas sejak tadi pun terdengar.

Ingin tahu alasan dibalik kekesalan Na Jaemin? Tidak, bukan karena suaminya melainkan sesuatu yang mungkin bersangkutan dengan suaminya.

"Buna." Jisung menghampiri Jaemin membuat wajah yang sejak tadi lesu itu tersenyum.

"Gantengnya Buna butuh sesuatu?" Jaemin sedikit membungkuk untuk mensejajarkan diri dengan Jisung.

"Eum, Jie mau makan kue sama cookies." Ucap Jisung nyaris tak terdengar.

"Ingin cookies?"

"Hum." Jisung mengangguk yakin. "Tapi kemarin kata dokter Jie tidak boleh makan manis-manis dulu nanti giginya tambah sakit."

Kemarin Jaemin memang membawa Jisung untuk periksa ke dokter gigi karena Jisung sempat mengeluh sakit hingga demam. Alhasil, dokter menyarankan untuk berpuasa dengan sesuatu yang manis agar nyeri pada gigi dan gusi Jisung tidak semakin terasa.

"Satu-satu bagaimana? Buna izinkan tapi hanya satu."

"Beneran?"

"Iya."

"Yey! Jie janji hanya makan satu kue dan satu cookies saja."

Jaemin mengusak gemas pucuk kepala sang anak. Kali ini pandangannya kembali mengedar sejenak dan terhenti pada sosok pria yang cukup Jaemin kenal yang kini tengah menatapnya.

Sedikit mengherankan tatapan yang tertuju padanya itu dan Jaemin memutuskan untuk mengalihkan pandangannya.

"Buna, kenapa aunty Jisoo datang sih? Memangnya Daddy mengundang ya? Ini kan acaranya Uncle Melk sama Onty Echan."

"Buna tidak tahu sayang, mungkin saja?"

Jaemin juga tidak mengetahuinya sampai sekarang. Alasan dibalik moodnya yang jelek adalah kehadiran keluarga dari mantan istri Jeno.

"Buna kenapa tidak bersama Daddy saja? Jie sebal tahu kalau aunty Jisoo dekat-dekat Daddy terus."

Jaemin juga sebal maka dari itu dirinya memilih untuk menyendiri.

"Iya? Jie melihatnya sendiri?"

"Tadi di dalam. Aunty Jisoo centil sekali, padahal Daddy sedang sibuk menelepon."

Jaemin tertawa kecil, setidaknya Jisung berada di pihaknya.

"Malam ini, Buna cantik tidak?" Jaemin bertanya tiba-tiba sembari sedikit menunjukkan dirinya pada sang anak.

"Cantik, selalu cantik."

Hampir saja Jaemin tersipu malu karena pujian dari bocah yang belum genap berumur sepuluh tahun itu.

"Kalau dengan aunty Jisoo?"

"Aunty Jisoo cantik tapi seperti nenek lampir, Jie no like. Kalau Buna kan cantik dari dulu, baik, ramah, pintar masak, selalu temani Jie main dan belajar, tidak ada tandingannya." Ucap Jisung.

Jaemin jadi sedikit khawatir jika besar nanti anaknya akan menjadi buaya yang pintar menggoda gadis-gadis di sekitarnya.

Apakah Jeno seperti Jisung saat muda?

HELLO HUSBAND || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang