35)

166 11 0
                                    

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
====================

"Disini dulu yah, kakak masih butuh kamu, Sayang!" pinta Java yang tak mau melepaskan Mikha.

Di peluknya erat tubuh kecil itu yang sedang merapikan rambut dan bajunya. Silaturahmi mereka sudah berakhir 15 menit yang lalu di bawah guyuran hangatnya air shower. Kegiatan yang berlangsung dua ronde itu malah membuat Java semakin ingin menempel dengan Mikha.

"Kak, aku dicariin pasti ini, mana gak bawa HP lagi,"

"Gak mau, aku masih pengen dipeluk kamu, Ress,"

Perasaan Mikha selalu dibuat campur aduk bila bersama Java. Lihatlah betapa manjanya laki-laki yang terkenal dingin itu. Ingin rasanya Mikha rekam dan beri tau semua orang bahwa batu es ini mencair saat bersamanya.

Namun bolehkah Mikha menyombongkan diri untuk saat ini? Yang kenyataannya dirinya saja belum resmi diminta menjadi kekasih kakak sepupunya itu. Miris memang. Walau begitu hubungan ini sudah membuatnya bahagia, asal tak ada Jihan atau siapapun di dalamnya.

"Nanti lagi yah, Kak, aku mau ganti baju juga nih, gak nyaman!" bujuk Mikha.

"Kamu gak pakai baju lebih cantik tau, Sayang,"

Gawat, bila sudah masuk kandang buaya memang bakal sulit untuk keluar. Baru beberapa menit lalu mereka selesai, eh bibir Java sudah mulai aktif lagi di leher dan dada atas Mikha, menjilat dan mengecupnya pelan. Tak lupa satu tanda dibuat. Java sudah menahan diri sejak tadi tak membuat tanda karena ada banyak orang.

"Kkaaakkhh....,"

"Jangan ditutupin yah! Kalau sampe kamu tutup kayak waktu itu, siap-siap aja hukuman dari aku!"

Mikha hanya bisa mengangguk lemah menahan nikmat yang diberikan oleh bibir Java. Suara rendah yang sangat merdu itu sangat candu, membuatnya yang sudah kepalang bucin itu menurut saja dengan kakak sepupunya itu.

"Kak sebesar dan semerah ini loh, gimana cara aku jawab kalau mereka tanya tentang ini?" kesal Mikha.

"Iya itu urusan kamu, Sayang, bukan aku. Salahkan leher kamu yang sangat menggoda itu! Dah sana balik kamar sayangnya Raja!"

Tak ada gunanya menanggapi Java lama-lama hanya akan membuatnya kesal. Setelah memastikan tak ada yang akan memergokinya keluar dari kamar yang ditempati Java bersama Davra dan Saga, Mikha berlari kecil menuju kamarnya yang kebetulan berada di lantai 2.

Java tersenyum tipis melihat tingkah wanita mungilnya yang sangat jauh berbeda dengan waktu yang lalu. Satu jam yang lalu Mikha yang sangat sexy dan liar, berubah menjadi Mikha yang menggemaskan. Sangat memenuhi tipe idamannya.

Saat punggung Mikha tak terlihat lagi, Java segera masuk kembali ke kamar untuk membereskan bekas pergemulan mereka tadi. Tanpa disadari ada yang mengetahui tingkah mereka tadi dari dinding pembatasan dapur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang