21)

173 17 27
                                    

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
===================

"Gue tau dari orang dalam, kan Mikha ini sepupunya Java dan Gama, otomatis gue tau dong,"

Vano menghela napas lega, Haris dan Ghifar hanya mengangguk. Mereka berdua sudah tau kalau Mikha ini sepupuan dengan Ragaswara bersaudara. Tentu saja Jaevano yang cerita. Belum ada dua bulan udah cerita banyak hal ye kan.

Berbeda dengan Mikha yang sedikit terkejut. Banyak pertanyaan dalam kepalanya. Siapa perempuan kecil ini? Apa hubungannya dengan para sepupunya? Apakah dia wanita lainnya Java? Okay yang terakhir abaikan saja.

"Udah sana buruan, Mikha aman sama gue, adik-adik ganteng!" suruh gadis itu.

"Iya, Kak Billa cantik," ucap Ghifar.

"Tolong jagain Mikha yah!" pinta Haris.

"Dih,"

Vano tak berucap apapun. Pemuda dengan senyum manis itu mengusap pelan rambut Mikha, seolah berbicara dengan Mikha lewat tatapan mata dan mendapat anggukan dari gadis itu. Tiga orang lainnya hanya bisa menjadi saksi bisu bagaimana mesranya dua manusia yang berstatus sahabat itu.

Sepeninggalan tiga cowok tadi, Mikha mengikuti perempuan yang diketahui sebagai kakak tingkat Jaevano itu menuju meja kecil di sudut depan dekat panggung dengan dua kursi. Mereka duduk disana sambil menikmati acara yang sebentar lagi akan segera dimulai.

"Kakak, temannya Kak Raja atau Kak Lingga?" satu pertanyaan Mikha ajukan agar mencairkan suasana.

Sedari tadi mereka hanya diam sambil menikmati penampilan yang disuguhkan di panggung. Mikha bukan gadis introvert yang males berinteraksi, bukan yang kepo juga. Namun rasa penasaran lebih mendominasi, jadilah pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

Dahi gadis itu sedikit berkerut, seolah tak mengerti apa yang dimaksud Mikha. Setelah beberapa saat kakak tingkat cantiknya itu paham dengan apa yang dimaksud. Raja dan Lingga, nama panggilan lain untuk Java dan Gama.

"Gue teman mereka berdua. Gue seringnya main ke studio mereka sih," jawabnya.

"Kakak ini yang pacarnya Kak Jovan berarti?"

Gadis itu terkikik pelan, "bukan, itu mah si Indy. Kenalin nama gue Salsabilla Ningzari, biasanya dipanggil Billa atau Ning. Salam kenal yah, Mikhaella!"

"Salam kenal juga, Kak Ning!"

Mereka saling berjabat tangan, tak lupa senyum tulus terbit pada bibir kedua gadis cantik ini. Walau baru pertama kali bertemu, Mikha sudah merasa nyaman. Billa ini gadis yang enak untuk diajak bergosip, obrolan mereka nyambung.

"Gue tuh biasa bantuin pas mereka mau manggung doang sih, manager dadakan lah istilahnya buat koordinasi konsumsi dan yang lainnya yang gak bisa dihandle Saga dan Java.

"Gue sepupunya Davra, sering bantuin di Cafe sebelah studio kalau lagi gabut di rumah. Gue juga ke studio buat bantuin Ares pas jadwal dia. Kenal Damares kan? Dia gebetan gue, gak tau kenapa tuh anak gak nembak gue."

Mikha mendengarkan dengan seksama ocehan Billa, menimpali sesekali saat dirasa perlu. Mikha kalau jadi Billa sih jelas kesal yah, udah dekat lama, gak kunjung dijadiin pacar kan capek nunggunya. Seperti dirinya, sudah ciuman, eh malah serasa asing.

"Lu gak ngira gue ceweknya Java kan, Kha?"

Mikha tersedak ludahnya sendiri. Apakah Billa tau tentang dirinya dan Java? Gak mungkin kan. Atau ekspresi wajahnya yang terlihat penasaran itu terlihat jelas di mata Billa? Yang tenang, biar Billa tak semakin curiga, Mikhaella!

Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang