33)

168 17 3
                                    

Hai 👋👋👋

Lama banget yah aku gak gak update, maafkan diriku yang sibuk ini 😔😢🙏

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
======================


"Jadi ikut lu berdua? Wih rame nih," seru Billa yang bantu beresin studio.

"Tapi gapapa kah kami gabung? Baru berapa hari kenal, gak enak," kata Ghifar.

"Halah sok gak enak lu, liburan gratis kapan lagi njir, udah lah ikut aja, ada Vano!"

Ghifar menatap geram Haris yang mulutnya tak bisa dijaga itu, selalu membuka rahasia temannya sendiri. Tanya Ghifar dan Vano aja sebagai korban kejujuran lelaki tampan itu. Terkutuklah Haris dengan lambe turahnya.

Namun wajar sih bila Ghifar merasa tak enak, Haris pun sama, mereka baru kenal beberapa hari dengan sekumpulan laki-laki ganteng itu dan langsung diajak liburan. Walau ada Billa, Vano dan Mikha yang mereka kenal, tetap saja beda.

Karena Billa dan Mikha memaksa, mereka harus ikut. Sebagai ganti, Ghifar dan Haris membantu Davra membersihkan studio mereka yang sedikit berantakan selepas menjadi tempat party selesai acara Festival waktu lalu.

"Gue lebih ke gak enak sama Kak Java sih, Kak Bil, tatapannya kayak gimana gitu," kali ini Haris setuju dengan Ghifar.

"Java emang gitu mukanya, udah gak usah digubris! Dia mah bodo amat, asal lu gak nyenggol dia aja,"

"Nyenggol gimana?"

"Iya jangan nyinggung apapun yang bisa buat seorang Javalendra naik darah, atau kalian gak bakal selamat!"

Seketika raut wajah Ghifar dan Haris berubah menjadi serius. Kompak menelan ludahnya kasar, jelas takut dengan ucapan Billa barusan. Siapapun akan punya kesan pertama seperti itu sih kepada Java. Anak sulung Ragaswara itu menghemat energi lebih tepatnya.

Billa tertawa pelan, sukses menggoda kedua adek tingkatnya itu. Memang tak sepenuhnya salah, Java tuh sulit sekali ditebak. Jangankan Billa, Gama yang adeknya saja sulit mengartikan raut wajah dan isi hati kakaknya.

"Gak lah tenang, si Gama asik kok anaknya!"

"Iya lah mantan tersayang lu, Kak, jadi lu baikin mulu kan,"

"Gue bilangin Kak Ares ah!"

Billa menatap geram kedua adek tingkatnya itu. Mengejek dirinya memang sudah menjadi hal biasa bersama dengan Vano. Walau begitu Billa tak ada rasa benci, ketiga adek tingkatnya ini memang baik luar dalam.

"Udah beres, tinggal nunggu pesanan g*ab datang,"

"Udah datang abangnya, Kak, ada di depan noh!"

Mereka bertiga berlalu ke depan beserta barang-barang yang akan mereka bawa untuk liburan. Sengaja tak membawa mobil sendiri karena kan mereka akan pergi bersama. Jelas orang-orang tampan itu akan membawa mobil.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang