38)

140 14 8
                                    

Sorry for typo 🙏

Happy reading 🤗
===================

Tujuan mereka yang terakhir pada hari pertama liburan kali ini adalah Heha View resort yang berada di Gunung Kidul. Sengaja mereka menghabiskan waktu sore dan malamnya di satu tempat yang memiliki view yang berbeda.

Mereka sudah berganti pakaian santai layaknya orang liburan, lengkap dengan kacamata hitam dan topi sebagai pendukungnya. Itu penampilan para cewek yah. Para cowok mah pakai yang simple saja sudah menarik perhatian.

4 mobil masuk beriringin di parkiran yang berada di tengah, tujuannya agar tak terlalu jauh bila ingin ke dua tempat sekaligus. Mereka keluar bergantian membuat fokus sebagian orang teralihkan. Perkumpulan orang cakep semua, kasihan gak ada yang jelek.

Mikha berjalan dengan menggandeng tangan Ula di sampingnya. Java dan Davra berjalan di belakang mereka layaknya sedang kencan bareng, membuat beberapa pemuda yang ingin melirik kedua perempuan tersebut menjadi ciut nyalinya.

Helva sengaja berada di sisi sang kakak. Entah kenapa perkataan Ula tadi masih terputar jelas di otaknya sampai gadis itu tak fokus berjalan dan hampir saja jauh kalau saja tak ada Evan yang menolongnya. Galau boleh, tapi harus tetap hati-hati yah, Helvana!

"Nglamunin apa sih, Hel? Untung aja gak jatuh, si Juan bisa ngomel kalau adek cantiknya ini lecet dikit,"

"Terima kasih yah, Kak Evan. Kak Juan mah suka ngomel kan, udah biasa itu,"

"Gue gak kaget sih kalau lu diposesifin gini, lu cantik, jelas Juan takut lu kenapa-napa," kata Evan.

"Kakak bakal gini juga sama adek perempuan kakak?" tanya Helva dengan nada sedikit kesal.

Evan menahan diri untuk tak kelepasan tertawa. Sumpah raut muka kesal Helva membuat gadis itu jadi semakin imut. Pantas saja Gama sempat ingin oleng ke Helva, anaknya menggemaskan gini. Gak dapat Jihan tapi dapat Helva mah jelas gak rugi.

"Jelas. Apalagi pas tau adek kesayangannya habis dicium sama temannya sendiri,"

"Kak Juan tau gue sama Kak Gama pernah ciuman?"

"Oh jadi beneran kalian pernah ciuman?"

"Hah?!

Evan tertawa kecil membuat ketampanannya semakin bertambah. Kan sudah dibilang circle mereka gak ada yang jelek, inceran para buaya betina semua. Termasuk Evan yang fans nya tak kalah banyak dari Gama dan Jovan. Kalian harus lihat Evan pas senyum, beh, gula aja lewat manisnya.

"Ntar aja kita bahas lagi yah! Yuk jalan, udah ketinggalan tuh!"

Evan menggenggam tangan Helva untuk segera mempercepat langkahnya agar tak jauh dan ketinggalan dengan rombongan Juan yang sudah berjalan lumayan jauh di depan mereka. Modus dikit mah gak kelihatan ye kan, Van.

Namun tindakan Evan yang demikian malah membuat Helva semakin tak fokus. Matanya melirik genggaman tangan mereka dan sang pelaku secara bergantian dan entah kenapa membuat pipinya jadi bersemu merah.

Apakah dirinya tertarik juga kenapa Evan? Atau sekedar salah tingkah karena perlakuan manis pemuda itu? Entahlah Helva terlalu sulit mengartikan hatinya sendiri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang