Sorry for typo 🙏
Don't forget to vote and comment ⭐
Happy reading 🤗
===================Mikhaella, bukan gadis yang biasa bangun pagi, tapi dia juga bukan manusia yang biasa bangun siang. Mikha tau kapan harus tidur dan bangun tepat waktu. Dia gadis normal yang selalu bangun pukul 6 pagi dan tidur sebelum jam 12 malam.
Itu sudah menjadi kebiasaan Mikha dan gadis itu merasa cukup dengan jam tidurnya yang lebih sedikit dari kebanyakan pemuda di luar sana. Namun pagi menjelang siang ini, entah kenapa ia merasa sangat mengantuk.
Setelah ia bangun pagi seperti biasanya, menyantap sarapan bersama orang tuanya, gadis itu harus segera bergegas berangkat kurang lebih pada pukul 9 pagi tadi ke Semarang ke rumah sepupunya. Harus pagi sekali, sorenya sang Papa harus segera kembali karena ada jadwal operasi.
Masa ospek akan dilakukan seminggu lagi dan dirinya harus segera bergegas pindahan sebelum ketinggalan banyak informasi untuk keperluan ospek nanti. Yah meski lihat di grup bisa, rasanya kurang afdol bila tidak tidak datang sendiri.
Tujuannya juga untuk keliling kampus dan mengamati para teman satu angkatan yang mungkin akan selalu ia temui dalam 4 tahun nanti. Yah semoga saja dia bisa melalui kehidupan kuliah beratnya itu.
"Udah semua sayang? Gak ada yang ketinggalan?"
"Gak ada kayaknya, Ma. Udah dimasukin Pak Imin semua,"
"Iya udah ayo berangkat! Tolong ini taruh belakang yah, Sayang, buat Pakdhe dan Budhe mu itu!"
Setelah meletakkan bingkisan sang Mama untuk keluarga Ragaswara, Mikha segera berlari ke dalam kamar lagi untuk mengambil 2 paper bag yang diberikan Helva kemarin, hampir saja ia lupa. Kata Helva, kalau hidungnya gak permanen aja juga bakal lupa itu.
"Udah, Ma, Pa, ayo!"
Mobil mahal milik Papa Dion itu segera meninggalkan pekarangan rumah keluarga Hadwin dan siap mengarungi jalan menuju kota Semarang ke rumah keluarga Ragaswara. 3 jam perjalanan yang terasa begitu lama dan berat.
Kantuk mulai menyerang Mikha apalagi saat Papa Mama nya bercemarah lagi soal harus menjaga sikap selama tinggal di rumah Ragaswara. Padahal kemarin orang tuanya juga sudah membicarakan tentang hal ini berulang kali.
Dengan perasaan campur aduk, Mikha memasang earphone nya, mendengarkan musik kesukaan lumayan keras untuk menghalau suara orang tuanya dan bising kendaraan di luar. Matanya terpejam, berharap alam mimpi segera menjemputnya.
Membicarakan soal keluarga Ragaswara, mereka merupakan sepupu dari keluarga Hadwin. Lebih tepatnya Luna dan Dion yang sepupu satu kakek dan nenek. Lebih jelasnya Papinya Mami Luna merupakan kakak laki-laki dari Papanya Papa Dion.
Yah bisa dibilang Mikha dengan Java dan Gama merupakan sepupu satu buyut yang jarang sekali berinteraksi. Terakhir kali, kalau Mikha tak salah ingat, mereka bertemu saat kumpul keluarga itu sekitar 2 tahun lalu.
Sebenarnya Mami Papi dan Mama Papa sering ikut kumpul keluarga disela kesibukan mereka, hanya saja Mikha dan Java yang jarang ikut. Mikha yang memang males dan Java yang sedang disibukkan dengan kuliahnya. Harap maklum mahasiswa kedokteran tak ada namanya waktu luang.
Tak heran itu menjadikan Mikha menjadi canggung dengan kedua sepupunya itu. Lihat saja sekarang betapa mati kutunya Mikha saat sudah sampai di rumah besar keluarga Ragaswara setelah Papa Dion berkendara kurang lebih 2 setengah jam lamanya.
Rumah yang terbilang cukup besar dan luas dengan desain minimalis. Rumah orang kaya yang sederhana, hemat lahan dan tenaga untuk membersihkannya. To mereka hanya tinggal berempat kan. Mana sering ditinggal dinas pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Java & Mikha [Park Jisung & Kim Minji]
RomanceHanya tentang Java dan Mikha, dua insan berbeda jenis kelamin yang saling mencintai dan menginginkan satu sama lain, tapi harus terhalang oleh ikatan yang bernama "sepupu" Akankah mereka berjuang dan saling melabuhkan hati? atau menyerah dan memilih...