Nayeon baru saja memasuki rumahnya namun suara seseorang menghentikannya
"Dari mana saja kau?" Nayeon menatap pria paruh baya didepannya ini
"Haruskah aku menjawabmu?" Wajah Jinhee nampak mengeras
"Saya ayah kamu, apa kau tidak tau sopan santun?"
"Ayah? HAHAHAHAHA" Nayeon tertawa dengan keras membuat Jinhee semakin kesal, Nancy, Jaebeom, dan juga Nara ibu tiri Nayeon mendatangi mereka berdua
"Maaf ya Tuan Im saya malah tertawa, oh ngomong-ngomon ayah itu apa? Sejenis makanan, kendaran, atau sampah?" Ucapan Nayeon membuat Jinhee menampar Nayeon dia tersinggung dengan ucapan Nayeon yang secara tak langsung menyebutnya sampah.
Wajah Nayeon menoleh ke kiri membuat Nara terkejut begitu pun dengan Jaebeom dan Nancy
"Semakin kurang ajar ya kamu, setelah membuat adikmu terjatuh dari kursi sekarang kau malah mengatakan aku sampah"
Mendengar itu membuat Nayeon kembali tertawa dan hal ini justru membuat mereka bingung
"Kau membuatku tertawa, apa kau merasa dirimu sampah? Harusnya kau tidak perlu marah jika kau merasa kau bukan sampah" Ucap Nayeon dengan kekehan nya melupakan wajahnya yang memerah karena tamparan ayahnya
"Kau.... "
"Sayang" Panggilan Nara membuat Jinhee mencoba menenangkan dirinya
"Minta maaf pada Nancy"
"No" Nayeon memberi tanda silang dengan kedua tangannya
"Apa kau tidak merasa bersalah setelah membuat dia terjatuh dari kursi?"
"Apa dia punya bukti aku yang membuatnya jatuh? hei anak manja apa kau punya bukti?" Nancy gelagapan
"Aku memang tidak punya bukti, tapi orang yang selalu menggangguku itu kamu, aku juga sudah memeriksa CCTV nya dan CCTV nya rusak dihari itu seolah sengaja dirusak"
"Wah, luar biasa ya kamu tidak punya bukti tapi tetap menuduhku" Nancy mendatangi Jaebeom dan memeluk lengan Jaebeom
"Oppa percaya padaku Nayeon unnie yang melakukannya, kau percaya padaku kan?" Jaebeom tersenyum menenangkan Nancy dan Nayeon hanya menatap itu dengan wajah santainya.
"Nay, kau minta maaf pada Nancy, kau tidak lihat dia kesakitan saat jatuh dan sekarang pun dia masih sakit"
Nayeon mencibir kearah Nancy
"Cih, baru jatuh dari kursi sudah merengek saya yang ditampar biasa aja tuh" Ucapan Nayeon membuat Nara merasa tak enak
"Kau ini, minta maaf atau uang jajan kamu saya tahan?" Jinhee mencoba mengancam Nayeon
"Tahan aja Tuan emang kapan saya pakai uang kamu?" Nayeon hanya tersenyum sinis setelah itu berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan tatapan marah ayahnya
"Jangan harap kau bisa keluar dari kamarmu, kau hanya boleh keluar untuk kuliah jika kau melakukannya saya akan menguncimu digudang"
Nayeon hanya memberikan tanda ok pada jarinya dan tetap berjalan ke arah kamarnya.
Sesampainya dikamarnya Nayeon menghela napas dan menatap dirinya dalam cermin, wajahnya memerah karena tamparan ayahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KELINCI NAKAL
General Fiction"Jika kau belum selesai dengan masa lalumu jangan membawa orang baru dalam kisah asmaramu"