Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayeon berjalan dengan santai menuju apartemen Yuta dengan sebuah kertas ditangannya, sejak tadi senyumnya tak pernah luntur bahkan dia sedikit bernyanyi
Nayeon membuka pintu apartemen Yuta masih dengan senyum cerahnya
"Halo Yuta sayang"
Yuta yang baru saja dari dapur menatap Nayeon lelah, hari ini dia sedikit kewalahan mengurus berkas-berkas yang di suruh ayahnya, dan Nayeon datang sudah pasti akan membuat kepala Yuta pusing
Nayeon berlari kecil kearah Yuta yang sudah duduk di sofa
"Tada" Nayeon dengan bahagia menunjukkan sebuah kertas yang terlihat lambang rumah sakit disana
Yuta hanya meliriknya sekilas tak tertarik dengan itu dan kembali meminum minumannya
"Aku hamil" Yuta menyemburkan minumannya dan merebut kertas itu membacanya dengan seksama
Yuta berdiri menatap Nayeon
"Kau hamil?"
Nayeon hanya mengangguk tak lupa wajah bahagianya terpancar membuat Yuta mendengus
"Kau terlihat sangat bahagia"
Nayeon yang mendengar itu memukul bahu Yuta dan mengambil tempat untuk duduk disamping Yuta
"Tentu saja aku bahagia, didalam sini ada bayi, kau tahu? Aku pasti akan sangat menggemaskan jika perutku sudah besar" Ucap Nayeon dengan mengelus perutnya
"Kenapa kau begitu bodoh, harusnya kau menikah dulu baru hamil" Yuta kembali duduk dan menyandarkan kepalanya
"Aku tahu kau sangat menyayangiku tapi aku tidak menyesal untuk itu, didalam sini ada anak dari Oh Sehun, dan aku akan memperlihatkan pada semua wanita diluar sana, hanya aku yang boleh memiliki Oh Sehun dan hanya Im Nayeon seorang yang boleh mengandung anak Oh Sehun" Ucap Nayeon bangga
"Kau terlihat sangat bangga"
"Tentu saja, aku tidak menutup mata jika priaku itu adalah incaran banyak wanita, dari yang anak-anak sampai nenek-nenek dan dari yang lucu sampai yang sexy"
Yuta yang mendengar itu tersenyum kecil
"Jadi kapan kau akan menikah?"
"Lusa, harusnya besok tapi ada sedikit masalah pada gedungnya, kau taukan pernikahan kami harusnya tiga bulan lagi tapi harus di percepat, jika besok pihak WO tidak bisa mengurus dengan cepat karena ada acara di gedung itu di pagi harinya" Yuta hanya mengangguk setelahnya dia menghela napasnya membuat Nayeon menatap Yuta